Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan sekali dua kali, lagu dengan irama musik yang khas karya grup band Nidji dijadikan musik latar film layar lebar. Grup band beranggotakan enam personil ini kerap terlibat dalam sejumlah produksi film sebagai pengisi musik.
Misalnya, lagu
Laskar Pelangi yang sukses menyempurnakan film
Laskar Pelangi (2008) atau lagu
Sumpah dan
Cinta Mati yang begitu melekat bagi para penonton film
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013).
"Musik dan film harus kawin," kata Giring kepada CNN Indonesia di Cikokol, Tangerang, Jumat (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, film yang bagus akan terasa kurang jika musiknya kurang bagus. Menurutnya, kehadiran musik sangat penting bagi film.
"Saya juga baru tahu, film
Frozen contohnya. Ketika
Let It Go dibuat gara-gara lagunya sangat bagus mereka jadi merubah skripnya," katanya. Alhasil, film putri garapan Disney tersebut memang amat digandrungi, khususnya oleh anak-anak.
(Baca juga: Alasan Ilmiah Mengapa Frozen Untung Triliunan Rupiah)
Giring mengatakan, Nidji pernah mengalami hal serupa. "Kita ada yang seperti itu. Saat kita buat sesuatu, filmnya jadi mengikuti kita. Di film
Tenggelamnya Kapal van Der Wijck," tutur Giring.
Film
Tenggelamnya Kapal van Der Wijck adalah film terlaris pada 2013 dengan jumlah penonton lebih dari 1,7 juta. Laman filmindonesia menyebut film ini sebagai film dengan masa tayang terpanjang dalam sejarah film Indonesia.
Menurut Giring, untuk 2015 ini Nidji belum mendapatkan tawaran untuk mengisi musik film. Namun, grup dengan warna musik yang variatif ini akan meluncurkan album terbaru.
"Kita akan punya album baru, dijadwalkan September tapi mulainya baru Februari awal," ungkap Giring. "Albumnya bakal beda banget. Bakal keren banget," katanya namun enggan memberi bocoran lebih rinci.
Selain itu, Giring menyebutkan, Nidji juga akan terlibat dalam dua proyek kolaborasi dengan musisi-musisi legendaris Indonesia pada Maret mendatang. "Belum bisa bilang juga siapanya," kata Giring enggan memberi tahu.
(utw/utw)