Karya Christopher Nolan ini berbeda dengan semua film yang rilis sepanjang 2014. Kisah yang menceritakan pencarian bumi kedua akibat sang ibu pertiwi tak lagi bersahabat untuk umat manusia.
Fiksi ilmiah bukan berarti tidak dramatis, itulah yang ingin ditonjolkan Nolan. Kisah Cooper (Matthew McConaughey) dan keluarganya sudah cukup dramatis seperti film drama yang lain.
Dalam Oscar tahun ini, film lain yang juga mengusung teori fisika yaitu
The Theory of Everything yang menceritakan kisah fisikawan jenius abad ini, Stephen Hawking.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun bila
The Theory of Everything lebih memberatkan pada kisah drama sang fisikawan,
Interstellar berani mengambil jalur yang berbeda.
Film ini hanya menggunakan kisah humanis sebagai awal, semakin ke dalam, ia semakin menegaskan dirinya sebagai karya fiksi ilmiah.
Kesempatan
Interstellar untuk mencicip nikmatnya berdiri di panggung Oscar 2015 diwakili kategori Visual Effect, Original score, Sound Editing, Desain Produksi, dan Sound Mixing.
Sedangkan untuk kategori Best Picture, pihak Academy Awards memberikan kesempatan tersebut untuk
American Sniper, Birdman, Boyhood, Grand Budapest Hotel, The Imitation Game, Selma, Theory of Everything, dan
Whiplash.