Jakarta, CNN Indonesia -- Para pencinta buku akan memperlambat langkahnya sampai benar-benar berhenti. Mereka akan terkagum-kagum oleh rancangan bangunannya, penataan ruangnya, maupun buku-buku yang terpajang di etalasenya. Sebagian besar belum pernah dibaca. Entah karena tidak diproduksi massal, atau memang terlalu langka.
Tapi tempat itu bukan hanya memesona para pencinta buku. Pencandu televisi atau gadget pun dijamin jatuh cinta. Aroma buku tua atau kisah yang terlupa, menembus imun tubuh mereka. Sekali berhenti, butuh waktu lama.
Siapa pun yang lewat di depannya seperti melintasi sebuah legenda. Jika tidak berhenti untuk menjepretkan kamera, Anda akan menempelkan hidung ke kaca, lalu tergoda membuka pintu dan membuat lonceng mungil di atasnya bersuara. Mengutip Huffington Post, selamat datang di toko buku terindah di dunia!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brattle Book ShopToko buku yang satu ini terletak di Boston, Massachusetts. Brattle sudah berdiri sejak tahun 1825. Ia dibeli George Gloss tahun 1949, lalu menjadi bisnis turun-temurun. Putranya, Ken Gloss, sekarang mengelola toko itu.
Brattle Book Shop menempati bangunan tiga lantai dan di atas pintu masuknya melintang hiasan berbentuk pensil kuning besar. Di dalamnya, terdapat sekitar 250 ribu buku, terdiri atas dua lantai buku bekas dan satu lantai khusus buku langka dan antik.
Saking banyaknya koleksi buku Brattle Book Shop, mereka sampai ditempatkan di rak-rak yang disusun rapi di bagian luar gedung. Anda bisa memilih buku di ruang terbuka, beratap langit, disinari matahari, dan disapu sepoi angin.
Eureka BooksToko buku yang satu ini dihantui kisah menegangkan seperti film laga. Sekitar tahun 1933, terjadi baku tembak di lorong belakang bangunan High Lead Saloon yang berlokasi di California. Hanya satu yang selamat, yakni pemiliknya, bernama Tom Slaughter.
Ia kemudian memiliki bangunan itu hingga tahun 1970-an. Kabarnya, itu menjadi bangunan favorit penulis Raymond Carver. Gambar bangunan klasik dengan empat pilar kecil di belakangnya, bisa dilihat di salah satu bukunya,
Carver Country.Kini, bangunan itu direnovasi menjadi lebih ramah pengunjung. Warna merah yang membalut pilar dan daun pintunya mencolok, mengundang orang datang. Tapi, keseluruhan desain bangunan tetap mempertahankan unsur klasiknya.
Bangunan itu menjadi Eureka Books tahun 1992, dan segala rumor tentangnya langsung hilang. Kini, itu menjadi lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Apalagi, ia menjual buku antik edisi pertama, buku bekas, maupun baru.
Peter HarringtonPencinta buku yang berkunjung ke London, harus mendatangi toko buku Peter Harrington. Dari kejauhan, warna hijaunya sudah memesona mata Anda. Toko buku yang menempati bangunan klasik menyejukkan itu terasa sangat mengundang.
Di sana, Anda akan menemui banyak buku langka. Mengutip
Huffington Post, Peter Harrington memang sudah berurusan dengan bisnis buku langka sejak tahun 1969. Artinya, ia seorang yang sangat ahli di bidang itu. Ia punya kemampuan menyeleksi buku yang jempolan.
Peter Harrington menyediakan banyak buku cetakan pertama, yang sulit ditemui di tempat lain. Manuskrip langka juga bisa didapatkan jika Anda jeli mencarinya, atau bertanya.
Antiquariat Michael SolderBuku dan bangunan berdinding bata merah yang dibiarkan apa adanya. Tidak ada yang lebih menarik dari itu di Jerman. Terletak di Münster, Antiquariat Michael Solder merupakan toko buku amat indah yang banyak dicari orang.
Toko buku itu sangat luas. Ia bernaung di sebuah bangunan besar nan tinggi. Yang unik, penarik minat Anda bukan hanya buku-buku yang dipajang di etalase. Antiquariat Michael Solder juga sering menampilkan buku-buku yang dijadikan satu dalam keranjang kayu.
Ya, keranjang kayu seperti untuk buah atau telur! Buku-buku itu juga berjejalan di rak besi sederhana, dan bisa dicomot dengan mudah oleh pejalan kaki. Mereka menjadi penggoda yang menarik agar Anda mau melangkah masuk.
Librairie JousseaumeTak berlebihan jika menyebut Paris, Perancis sebagai salah satu kota terindah di dunia. Tak heran juga, jika kota cantik itu punya toko buku yang menakjubkan. Salah satunya adalah Librairie Jousseaume. Terletak di sudut sederhana, namun menyajikan aroma masa lalu yang indah. Romantismenya begitu menggoda.
Librairie Jousseaume berdiri sejak tahun 1826. Toko buku itu menyediakan segala yang pernah muncul di benak pencinta buku. Butuh buku sejarah, panduan jalan-jalan, novel, atau puisi klasik? Semua ada di sana. Manuskrip lawas yang masih berupa lembaran lebar dengan sampul hard cover pun tersedia di sudut-sudutnya.
Suasana Librairie Jousseaume memang tidak terlalu modern. Ia bertumpu di sebuah bangunan tua. Lantainya pun masih lawas. Namun, justru itu menjadikannya sangat eksotis.
Neusser Buch & Kunst AntiquariatSekilas, toko yang satu ini benar-benar tidak terlihat sebagai penjaja buku. Ia hanya seperti rumah biasa dengan desain modern minimalis. Warna abu-abu lembut dan putih mendominasi. Bangunan itu dipenuhi bingkai jendela.
Di masing-masing jendela, dipajang pot cantik dengan bunga berwarna merah menyala. Itu semakin mempercantik kesan yang timbul.
Padahal, sejarah toko buku itu terbilang suram. Konon, bangunan yang terletak di Neuss, Jerman itu merupakan rumah warisan berusia 200 tahun. Bahkan, rumah itu pun merupakan hasil renovasi dari sebuah gudang anggur yang pernah digunakan sekitar 300 tahun sebelumnya.
Cornelia Storch yang berjasa menjadikannya begitu apik. Dari gudang anggur dan rumah itu, ia berhasil menyulapnya menjadi toko buku langka dan antik. Yang dulunya gelap dan lembap, kini menjelma menjadi cantik.
Di dalam bangunan indah berhias pot bunga dan lilin-lilin mungil itu, Anda bisa menemui buku-buku beraroma lawas, lengkap dengan sampul kulitnya! Bayangkan saja berapa usianya.
(rsa/vga)