Jakarta, CNN Indonesia -- Tubuh jangkung dan kacamata membuat wajah Gilang Bhaskara terkesan serius. Di sinetron-sinetron Indonesia, ia cocok sebagai figur yang sering disiksa. Tapi siapa sangka, sosok yang akrab disapa Ghibas itu justru juara kompetisi melawak. Ia bahkan sudah keliling tiga negara untuk melontarkan guyonan berlatar Indonesia.
Dihubungi CNN Indonesia, Rabu (28/1) Ghibas mengakui, dirinya memang pendiam. "
Ngomong di depan umum tuh paling enggak berani saya," ujar alumnus SMA Negeri 34 Jakarta itu. Namun bagi kawan-kawan dekatnya, Ghibas dianggap lucu. Lelaki yang masih tercatat sebagai mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Parahyangan itu memang gemar menonton aksi lawak tunggal Pandji Pragiwaksono di YouTube.
Ia juga tergabung dalam komunitas
stand up comedy di Bandung. "Tapi saya juga cuma penikmat," tuturnya meyakinkan. Namun tiba-tiba, ia diminta menjajal pentas. Ia pun panik. Karena hanya suka menonton, Ghibas menolak. Sampai suatu hari, ada kawan dekatnya yang benar-benar punya nyali mencoba. Ghibas pun penasaran. Akhirnya, ia nekat mencoba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lelaki kelahiran Jakarta, 10 Februari 1989 itu mendapat keberuntungan pemula. Pertama tampil, ia dianggap sangat lucu. Seluruh penonton terpingkal-pingkal. "Wah, berhasil. Terus
ke-PD-an, coba lagi minggu depan.
Eh 15 menit enggak ada yang ketawa sama sekali," ceritanya.
Kegagalan itu membuat Ghibas semakin tertantang. Ia tak kenal lelah mencoba, keliling kafe yang menyediakan
open mic di Bandung. Kuliah pun sampai ia tinggalkan. Untunglah keseriusannya tak sia-sia. Tahun 2012, ia ikut ajang kompetisi
comic di stasiun TV swasta dan mendapat gelar
runner up.
Setelah itu, guyonannya terdengar di mana-mana. Ghibas pernah tampil di gedung KPK saat peringatan Hari Anti Korupsi. Ia juga diajak sosok yang dulu jadi idolanya, Pandji, untuk tur dunia
stand up comedy "Mesakke Bangsaku". Ia kebagian tiga negara: Brisbane, London, dan Guangzhou. Ia sukses mengajak tertawa.
Ghibas sendiri tak menyangka, ia bakal masuk ke dunia
stand up comedy. "Ternyata bisa, banyak bakat potensi diri yang saya juga baru tahu. Oh bisa begini nih," katanya terheran-heran. Apalagi sejak dahulu ia tak pernah terpikir akan sebuah cita-cita yang obsesif.
Bukan hanya Ghibas sendiri yang tak menyangka. Salah satu kawan baik yang tak sengaja ditemuinya saat tur ke London, juga terkejut melihat perubahan pemuda berambut keriting itu. "Kebetulan saya ketemu teman SMP yang sudah lama
banget enggak ketemu sejak lulus. Ketemu di London, dia juga bingung. 'Kok
lo bisa kayak gini, perasaan dulu
lo pendiam'."
Kini setelah sukses, Ghibas bisa berbangga karena mampu mengalahkan ketakutannya sejak dulu untuk bicara di depan umum. Ia juga membuktikan pada orang tuanya yang sempat tak setuju dirinya memilih jadi
comic ketimbang kuliah. "Sekarang
support, tapi ya tetap lebih senang anaknya jadi sarjana," ujarnya bercanda.
Karenanya, kini Ghibas hendak fokus melanjutkan kuliah. Apalagi kini ia sudah bisa merasakan beratnya membayar kuliah dengan biaya sendiri. Ia pun akhirnya punya impian untuk masa depan: bikin pertunjukan lawakan tunggal sendiri.
(rsa/vga)