STAND UP COMEDY

Pandji Pragiwaksono: Melawak untuk Perbaiki Indonesia

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 29 Jan 2015 12:20 WIB
Muncul sekitar tahun 2011, istilah stand up comedy semakin meledak di Indonesia. Pandji Pragiwaksono menggunakan media itu sebagai media pengkritik bangsa.
Ilustrasi: Pandji Pragiwaksono (CNNIndonesia/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat Pandji Pragiwaksono membulatkan tekad berkarier dari humor, istilah stand up comedy belum merebak di Tanah Air. Inspirasi Pandji kala itu adalah Robin Williams. Meski hanya seorang diri di atas panggung, Robin sukses membuat seisi gedung pertunjukan Broadway tertawa. Tanpa properti, tanpa dekorasi, tapi gedung penuh terisi.

Ratusan orang bersedia membayar hanya demi menonton Robin berbicara.

"Bisa nih, jadi begini. Kalau diseriusi, ini bisa jadi karier," ucap Pandji dalam hati kala itu, sekitar tahun 2010. Sejak sekolah menengah,  Pandji memang sudah tahu dirinya berbakat melucu. Ia selalu senang membuat orang tertawa. Terkadang melucu soal teman, sering pula melawak soal guru. Apa saja bisa tiba-tiba dijadikannya bahan guyonan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di kelas, di tongkrongan. Tongkrongan itu membantu banyak," ujarnya saat dihubungi CNN Indonesia melalui telepon, Rabu (28/1) malam.

[Gambas:Youtube]

Kehebohan Pandji berbicara ternyata membawanya menjadi penyiar. Ia lalu terbiasa cuap-cuap yang memberi semangat, karena harus siaran pagi. Ia juga terbiasa menyiapkan materi untuk dijadikan bahan obrolan. Bisa soal berita aktual, fenomena di jalanan, sampai apa yang terjadi di depan matanya pada saat itu juga.

Pertunjukan Robin yang kemudian 'mengingatkan' Pandji pada bakat terpendamnya dahulu. Melawak. Ia lantas mencoba memopulerkan stand up comedy dengan mengunggah videonya sendiri ke YouTube. Dari situ, Pandji diajak terlibat mengonsep ajang pencarian comic (pelaku stand up comedy) dari seluruh Indonesia, yang dilakukan sebuah TV swasta. Tahun 2011, istilah itu pun meledak.

"Dulu itu dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Yogyakarta, peserta yang ikut cuma 500 orang. Sekarang, sudah sampai ribuan," tuturnya membandingkan comic dulu dan sekarang.

Melawak Tujuh Negara

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER