Lewat Musik, Inggris Sukses Menjajah Amerika

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 08:20 WIB
Musik-musik asal Inggris yang dikenal dengan sebutan musik british juga sukses menyandera telinga warga dunia selama lebih dari empat dekade.
Adele, salah satu musisi Inggris yang merajai dunia musik. (Photo by Kevin Winter/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat bukanlah segalanya dan Inggris sudah membuktikannya.

Buktinya pada pertengahan tahun 1960, seluruh telinga masyrakat Amerika berhasil “dijajah” dengan musik dari sejumlah musisi asal Inggris.

Tidak hanya menjajah telinga Amerika, musik-musik asal Inggris yang dikenal dengan sebutan musik british juga sukses menyandera telinga warga dunia selama lebih dari empat dekade.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menginvansi dunia, musik british memang terlebih dulu terinvansi oleh musik-musik dari Amerika pada tahun 1940-1950 yang dibawakan oleh Elvis Presley, Carl Perkins, Little Richard, James Brown, Chuck Berry, Johnny Cash dan Buddy Holly.

Musik-musik bergenre rhythm, blues dan rockabilly dari musisi Amerika tidak begitu saja ditelan mentah-mentah oleh musisi di Inggris.

Mencoba meniru, mereka pun gagal dan malah menciptakan musik rock 'n roll yang lebih provokatif. Tema-temanya lagunya pun bukan hanya tentang cinta.

Terdengarnya musik british ke telinga masyarakat Amerika dimulai pada tahun 1963, saat The Washington Post menulis artikel pertama mengenai band The Beatles. Sejak saat itu, tidak hanya di Inggris, demam ‘Beatlemania’ lalu mewabah ke Amerika dan seluruh dunia.

Kehadiran Beatles di daratan Amerika seakan menjadi penghibur setelah terjadinya tragedi penembakan Presiden John F. Kennedy.

Musik yang ceria, ketampanan wajah serta keramahan tak berjarak para personel Beatles membuat banyak anak muda, khususnya wanita, yang jatuh hati dengan mereka. Ke-provokatif-an mereka pun seakan dihalalkan oleh Amerika.

Dan karakter tersebut seakan menjadi ramuan ampuh bagi para bintang yang ingin bersinar di Amerika: jika ingin terkenal kenakanlah sesuatu yang akan dikenang, seperti personel band Beatles yang identik dengan rambut mangkuknya.

Kepopuleran The Beatles di daratan Amerika semakin membuka pintu kesuksesan bagi para musisi Inggris lainnya seperti Rolling Stones, The Kinks, The Who, The Yardbirds dan yang lainnya.

Tangga lagu di Amerika pun diduduki oleh band-band asal Inggris.

Musisi di Amerika pun berbalik terpengaruh oleh musik british. Pada awal tahun 1970, genre power pop pun muncul setelah band Inggris, The Jam dan The Knacks populer.

Sampai tahun 1974, tercatat gelombang musik british sudah menerpa dunia sebanyak tiga kali.

Legenda memang tiada duanya, namun para pemusik muda juga tidak kalah mendunia.

Dalam sepuluh tahun ke belakang, para musisi muda asal Inggris, juga telah menempati tangga lagu populer Amerika, Billboard Hot 100.

Mereka antara lain Elthon John, UB40,Rod Stewart, Sting, Seal, Spice Girls, James Blunt hingga Adele.

Dan pada penghargaan Grammy Awards tahun ini, Sam Smith, yang terhitung baru terkenal di Inggris, juga memboyong beberapa trofi kemenangan.

Musik pop memang menjadi jualan utama industri musik Inggris saat ini. Salah satu produk pop asal Inggris yang sedang mendunia saat ini adalah boyband One Directions.

Sayangnya belum ada lagi band asal Inggris yang mampu membolak-balik tatanan musik di Amerika seperti Beatles atau Rolling Stones.

Apakah ini mengartikan kalau Inggris sudah selesai berinvansi?

(ard/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER