Jakarta, CNN Indonesia -- Pada masanya dahulu, sekitar tahun 1970-an film
Bulan di Atas Kuburan pernah populer. Salah satu aktornya, Aedy Moward pernah membawa pulang Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 1975 berkat penampilannya di film itu.
Bulan di Atas Kuburan juga dianugerahi Film Aktuil Masyarakat Terbaik.
Kini, film itu akan kembali mengulang masa jaya. Film yang dahulu dibintangi Rachmat Hidayat, Kusno Sudjarwadi, Kris Biantoro, Sam Suharto, Mutiara Sani, dan nama-nama kondang lain itu dibuat ulang. Bulan di Atas Kuburan kini berada di tangan Edo W. F. Sitanggang.
Menurut keterangan pers yang diterima CNN Indonesia, Rabu (4/3) film itu akan dibintangi Rio Dewanto, Tio Pakusadewo, Atiqah Hasiholan, Donny Alamsyah, Ria Irawan, Andre Hehanusa, dan masih banyak lagi. Film itu sudah selesai syuting, dan akan rilis 16 April mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita asli
Bulan di Atas Kuburan adalah sajak berjudul
Malam Lebaran yang dibuat ditulis Sitor Situmorang. Sajak satu bait itu kemudian diejawantahkan agar bisa dinikmati lebih banyak orang. Kali ini, penulisan skenario diserahkan pada Dirmawan Hatta. Ia mengaku banyak kesamaan antara film terdahulu dengan yang sekarang.
Bulan di Atas Kuburan menceritakan persahabatan antara dua putra Batak yang mengejar mimpi ke Jakarta. Sahat diperankan Rio Dewanto, sedangkan Tigor adalah Donny Alamsyah.
Sahat yang ingin menjadi penulis, menolak naskahnya diangkat sebagai sebuah film propaganda politik oleh Maruli (Arthur Tobing). Namun, ia jatuh cinta dengan putra Maruli, yang bernama Mona (Atiqah Hasiholan). Keduanya pun menikah. Sementara Tigor, berbeda nasib.
Ia yang tinggal bersama Sabar (Tio Pakusadewo) harus menghadapi hidup yang keras. Kehidupan Ibu Kota membuatnya terjerumus ke dunia preman. Persahabatan Sahat dan Tigor pun terbelah. Edo dan Hatta mempertaruhkan karier mereka untuk membuat
Bulan di Atas Kuburan bisa lebih baik, atau minimal menyamai, karya Asrul Sani.
(rsa/vga)