Dilarang di India, Fifty Shades Tetap Raih Rp 6,4 Triliun

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 06 Mar 2015 13:45 WIB
Menyusul Malaysia, Indonesia, Kenya, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lain, kini giliran India melarang tayang Fifty Shades of Grey.
Fifty Shades of Grey menuai protes, bahkan di Amerika sekali pun. (REUTERS/Jonathan Alcorn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu lagi negara yang melarang pemutaran Fifty Shades of Grey. Setelah dipastikan tidak tayang di Malaysia dan Indonesia, kini film percintaan erotis itu juga tidak akan masuk India. Padahal, Fifty Shades of Grey sudah diperhalus.

Menurut Universal Pictures, pihaknya telah mengirim versi sensor film yang dibintangi Jamie Dornan dan Dakota Johnson itu. Tujuannya, mendapat persetujuan dari lembaga Central Board of Film Certification (CBFC) di India.

Mengutip Digital Spy, film yang diangkat dari buku berjudul sama karangan E.L. James itu sudah tidak berisi ketelanjangan. Ditambahkan situs berita hiburan Variety, adegan seksnya juga jauh diperhalus dibanding versi Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tetap saja, itu semua tidak mampu meluluhkan hati anggota CBFC. Menurut mereka, bahasa yang digunakan di film itu masih bermasalah. Dengan begitu, Fifty Shades of Grey resmi tidak akan tayang di India.

Digital Spy merangkum negara-negara yang melarang tayang film itu. Selain India, seperti disampaikan, ada pula Malaysia dan Indonesia. Bukan hanya itu, Kenya, Uni Emirat Arab, Kamboja, Papua Nugini, dan salah satu bagian Rusia juga melarang Fifty Shades of Grey.

Uniknya, Mesir justru tidak mengecam film itu. Fifty Shades of Grey hanya belum tayang di sana. Film yang berisi seks ekstrem itu baru bisa ditonton di Mesir pada 11 Maret mendatang.

Film itu sendiri mendapat rating 18 di Inggris Raya, dan label R di Amerika Serikat. Sementara di Perancis, Fifty Shades of Grey diberi sertifikasi 12, lebih longgar dari Inggris.

Sementara itu, mengutip Variety, dari banyak negara lain yang membolehkan penayangan, Fifty Shades of Grey telah melampaui raihan US$ 500 juta atau Rp 6,4 triliun sejak dirilis tepat pada Hari Kasih Sayang Februari lalu.

Film itu juga disebut-sebut sebagai film dengan rating R paling laris sepanjang masa.

(rsa/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER