Media Sosial Pendukung Kesuksesan Film Pendek

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2015 20:01 WIB
Film pendek adalah jawaban bagi perkembangan teknologi. Semakin canggih gadget, semakin pas pula film pendek.
Semakin canggih gadget, semakin pas pula film pendek. (CNNIndonesia/Getty Images/Dok.Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film pendek adalah jawaban bagi perkembangan teknologi. Semakin canggih gadget, semakin pas pula film pendek. Formatnya menguntungkan bagi teknologi mobile. Waktunya pun cocok bagi publik sekarang yang hanya butuh hiburan sekilas. Film pendek tak terlalu menyita masa.

Namun, segala keuntungan itu rupanya tetap tak mampu membuat pamor film pendek melejit. "Film pendek punya masalah besar," kata Direktur Emirates Film Competition Saleh Karama, seperti dikutip dari situs web berita The National.

"Film pendek bisa bermain di festival dan televisi, kadang-kadang. Tapi tidak banyak ruang untuk mereka. Itu membuat pemasaran pun sempit," ujarnya melanjutkan. Suzannah Mirghani, salah satu pembuat film pendek menyarankan upaya pertama adalah beriklan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai sineas independen, Mirghani tidak punya banyak uang untuk mempublikasikan filmnya yang berjudul Hind's Dream. "Tapi seorang pembuat film akan selalu bisa melakukan lebih untuk memasarkan filmnya," ujarnya. Hind's Dream mengisahkan gadis yang memimpikan masa depan sembari menunggu suaminya pulang berburu.

Untuk menciptakan euforia atas filmnya, Mirghani membuat poster dan menggunakan upaya iklan termurah di masa modern: media sosial. "Media sosial sekarang adalah langkah penting yang harus ditempuh pembuat film untuk sirkulasi informasi tentang karyanya," ujarnya.

Setelah membuat publik sadar akan adanya sebuah film pendek, yang harus dilakukan adalah menemukan festival yang tepat. Para penyandang dana di dunia tidak akan mengeluarkan uang untuk film yang tidak ditonton.

"Festival film adalah yang terbaik agar banyak ditonton," ujar Ben Thompson, programmer film pendek di sebuah ajang kompetisi Tribeca Film Festival.

Thompson menyarankan, sineas menemukan festival yang sesuai dengan karakter film, tidak sekadar mendaftar. Selain itu, ikut festival juga memacu sineas untuk tetap produktif serta membuat film tepat waktu, karena ada tenggat.

Selain itu, yang juga penting adalah membentuk grup. Sebagai sineas independen, melawan distributor film raksasa seperti Hollywood pasti sulit. "Tapi jika Anda membuat grup, akan lebih besar," ujar Maike Mia Hoehne, programmer film pendek di Berlin International Film Festival alias Berlinale. Grup juga cocok untuk mewadahi ide-ide lain yang mungkin terlontar.

Sejatinya, film pendek pun bisa sesukses film panjang. Namun, Hoehne menyarankan untuk tidak berpikir muluk-muluk pada film perdana. Lupakan kesuksesan, beri yang terbaik.

"Jangan gila pada film pertama. Konsentrasi pada film Anda. Jika itu bagus, akan ada jalannya sendiri. Jika tidak, maka buatlah film berikutnya," katanya santai tapi tegas. (rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER