Yayu lahir di Blitar, 29 Maret, namun besar di Jakarta. Sejak kecil, ia mewarisi bakat alam bekerja di dapur dan membantu ibu serta neneknya. Bahkan di kelas 5 SD ia telah sanggup memadu padankan buah menjadi susunan parsel buah.
Tumbuh selayaknya gadis belia yang gemar memasak, Yayu kemudian pindah ke Melbourne pada kelas 3 SMA untuk ikut keluarga barunya di sana.
Di kota metropolitan Australia tersebut, ia terancam gagal melanjutkan studinya lantaran tak lulus uji bahasa Inggris yang ditentukan oleh sekolah barunya di Melbourne.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mulai mahir berbahasa Inggris lantaran sering mengadakan kegiatan bersama orang-orang di sana dan saya yang menyediakan makanannya," cerita Yayu.
Masakan Yayu pun menjadi buah bibir di teman-temannya, kemahirannya meracik resep warisan nenek moyang menjadikan dirinya dipercaya untuk mengatur konsumsi acara-acara setempat yang pada akhirnya mempertemukan ia dengan suaminya yang berasal dari Inggris, Christopher Slocock.
Sempat menjadi pelayan restoran Jepang selepas kuliah, Yayu belajar berbisnis makanan dan yang kemudian ia bawa ke Inggris selepas menikah.