Banyak Film Daur Ulang, Indonesia Krisis Penulis Naskah

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Rabu, 08 Apr 2015 10:20 WIB
Semakin banyak film lawas Indonesia yang didaur ulang. Menurut salah satu aktor senior, Tio Pakusadewo, itu tanda Indonesia kesulitan mencari cerita bagus.
Salah satu adegan film Bulan di Atas Kuburan. (Dok. MAV Production, Sunshine Pictures dan Firebird Films)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bulan di Atas Kuburan, film karya Asrul Sani yang diadaptasi dari sajak pendek Sitor Situmorang, didaur ulang oleh sutradara muda. Edo WF Sitanggang mencoba memodernkan kisah tiga pemuda Batak yang merantau ke Jakarta.

"Isunya sentralisasi di Jakarta. Tema itu sekarang masih relevan," ujar Tim Matindas, produser Bulan di Atas Kuburan saat berkunjung ke kantor CNN Indonesia, beberapa waktu lalu.

Edo menambahkan panjang daftar sutradara yang mencoba kembali menampilkan film lawas Indonesia. Sebelumnya sudah ada beberapa film yang dibuat ulang dengan sentuhan masa kini, seperti Kabayan, Panji Tengkorak, Badai Pasti Berlalu, juga Gundala Putra Petir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena perputaran ulang itu juga diamati salah satu pemain Bulan di Atas Kuburan, Tio Pakusadewo. Pada CNN Indonesia ia mengatakan, ada dua alasan utama mengapa film remake marak. Pertama, ceritanya pasti bagus.

"Kedua, enggak ada lagi cerita bagus sekarang. Harus remake. Susah cari cerita bagus," katanya menekankan. Apakah itu artinya dunia film Indonesia tengah krisis ide kreatif?

"Kalau ide kreatif banyak. Penulisnya yang sedikit," kata peraih Piala Citra itu lagi.

Bulan di Atas Kuburan memang hasil daur ulang, namun tidak serta-merta menyontek yang ada. "Key character sama, seperti Sahat, Sabar, Tigor, dan Mona. Tapi ada karakter baru. Namanya juga adaptasi, jadi bagaimana supaya lebih nyata ke kehidupan sekarang," ujar Tim.

Latarnya tidak lagi tahun 1970-an. Bulan di Atas Kuburan sudah bicara kondisi sekarang, ditambah kompleksitas permasalahan masa kini.

Dirmawan Hatta, penulis skenario Bulan di Atas Kuburan yang baru, bahkan tidak ingin menonton film lamanya. Ia menulis hanya berdasarkan adaptasi skenario yang ada. Revisinya bahkan sampai sembilan kali. Ia banyak melakukan riset dan mencari sudut Jakarta yang unik.

Setelah dua tahun, skenario pun jadi. Mutiara Sani, salah satu pemain sekaligus pengetik naskah zaman dahulu, tersenyum puas. Ia merasa masih terkoneksi dengan naskah yang baru, tetapi juga tidak menemukan kesamaan persis.

Para pemain pun dibebaskan berakting. Pengembangan karakter tidak dibatasi oleh yang sudah ada. Meski Mutiara kembali ikut bermain, ia tak cerewet mengatur bintang-bintang muda.

Bulan di Atas Kuburan kini dibintangi Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan, Donny Alamsyah, Annisa Pagih, Adi Kurdi, Meriam Belina, Ria Irawan, dan menjadi debut penyanyi Andre Hehanusa. Film itu akan tayang 16 April 2015.

(rsa/rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER