Jakarta, CNN Indonesia -- Perkembangan ekonomi kreatif Indonesia, terutama film, yang semakin menggeliat rupanya dilirik oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS).
Melalui salah satu program bernama American Film Showcase (AFS), pihak Kedubes AS memboyong dua
filmaker berpengalaman keliling Indonesia.
"Area yang sedang tumbuh di Indonesia adalah ekonomi kreatif, bidang ini baru saja terbangun, dan kehadiran dua sutradara ini diharapkan akan membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake Jr. kepada CNN Indonesia di Jakarta (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AFS merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh pihak Kedubes AS. Agendanya berisi penayangan dan diskusi mengenai beberapa film dengan tema tertentu bersama masyarakat Indonesia.
Tahun ini, pihak Kedubes AS memilih lingkungan hidup sebagai tema AFS. Selain untuk memperingati Hari Bumi yang baru saja lewat, pada Maret lalu, pihak penyelenggara melalui kuratornya merasa tema ini sesuai kondisi Indonesia.
Film yang ditayangkan selama penyelenggaraan AFS adalah
Linsanity, Black and White and Dead All Over, Come Hell Or High Water: The Battle for Turkey Creek, Buck, I Learn America, The Medicine Game, dan
Uranium Drive-In.Selain penayangan tujuh film yang rata-rata dokumenter tersebut, juga ada sesi diskusi dengan
filmaker asal Amerika. Pihak Kedubes AS memboyong Leah Mahan dan Irene Taylor-Brodsky. Keduanya baru pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia.
Leah Mahan adalah sutradara film dokumenter
Come Hell or High Water: The Battle for Turkey Creek yang ia buat selama 12 tahun. Ia telah mendapatkankan nominasi sebagai Outstanding Directorial Achievement oleh Directors Guild of America.
"Tidak pernah terpikir saya akan berada di Indonesia untuk memutarkan film saya, saya sangat senang," kata Mahan. "Saya tertarik bagaimana film ini terkait kondisi di Indonesia dalam menghadapi bencana dan bisa saling memahami isi film ini." lanjutnya.
Irene Taylor-Brodsky adalah sutradara pemenang penghargaan Emmy pada 2004 dan 2012. Ia juga pernah menjadi nomine Oscar pada 2009 berkat karya dokumenternya,
The Final Inch. Selain sebagai sutradara, wanita yang disapa Irene ini juga seorang produser, penulis dan sinematografi.
"Saya dan Leah sudah memilih beberapa film yang akan kami tunjukkan. Menurut saya, cerita film-film ini akan sangat relevan dengan apa yang terjadi di Indonesia." ujar Taylor-Brodsky.
AFS sendiri akan dilaksanakan mulai 16 hingga 25 April di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Kendari, Medan, Aceh, dan Padang. Acara yang diadakan bukan hanya pemutaran film dan diskusi,tetapi juga hingga pelatihan menulis naskah, dan sinematografi tanpa dipungut biaya.
Di Jakarta, rangkaian acara AFS dapat ditemukan di @America, Pasific Place lantai 3, Jalan Jenderal Sudirman. Pihak Kedubes AS pun membuka diskusi kecil di kampus-kampus bernama America Corner, di Jakarta, America Corner dapat ditemukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat.
 Dari kiri ke kanan: Sutradara film Leah Mahan; Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr; Sutradara nomine Oscar Irene Taylor-Brodsky, ketika pembukaan American Film Showcase 2015 di US Embassy Residence Jakarta Pusat (15/4). (CNNIndonesia/Endro Priherdityo) |
(vga/vga)