Jakarta, CNN Indonesia -- Tertangkapnya RA alias Obbie, mucikari prostitusi
online kelas atas, pada Jumat malam pekan lalu, di sebuah hotel di Jakarta Selatan, memicu perhatian khalayak.
Obbie diketahui memiliki 200 pekerja seks komersil (PSK), di antaranya AA, perempuan muda yang kemudian dikaitkan dengan artis, model dan DJ Amel Alvi.
Obbie menjadi tersangka dangan tuduhan melanggar Pasal 296 dan 506 KUHP tentang menarik keuntungan dari perbuatan cabul. Ia diancam dengan hukuman paling lama satu tahun penjara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus Obbie mengingatkan pada kasus serupa yang terjadi di Hollywood, AS, pada 1990-an. Heidi Fleiss, mucikari yang dijuluki Hollywood Madam, ditangkap polisi atas tuduhan serupa.
Dalam sebuah artikel yang dilansir
CNN, satu dekade lalu, dikisahkan lingkaran prostitusi yang disetir Fleiss ini dilanggan oleh kalangan berduit, juga pesohor.
“Saya melakoni profesi tertua di muka bumi dan saya melakoninya jauh lebih baik ketimbang siapa pun di muka bumi,” kata Fleiss kepada CNN, pada 2005.
“Alexander Agung menguasai dunia di usia 32 tahun. Saya menggenapkannya di usia 22 tahun.” Tak lagi jadi mucikari, Fleiss merilis sejumlah buku dan film.
Beberapa di antaranya, yaitu buku
Pandering dan
The Player's Handbook, juga video
Sex Tips yang digarap bersama kawannya, Victoria Sellers.
Perempuan Yahudi berusia setengah abad ini juga menjalankan bisnis, butik The Little Shop of Sex, yang dibuka pads 2005 di Los Angeles. Dan masih banyak lagi bisnis lainnya.
CNN menyebut Fless sebagai “
one of the most influential madams in the world” era 1990-an. Sebagai anak keluarga kaya di Hollywood, tak sulit baginya menjalankan bisnis berbekal koneksi luas.
“Orang-orang yang berbisnis dengan saya adalah orang-orang terkaya di dunia,” katanya. Saking kayanya, mereka rela menggelontorkan US$ 3 juta untuk berjudi
blackjack.
Kepiawaian Fleiss berbisnis sudah dirintis sejak remaja. Berawal dari mengasuh bayi tetangganya yang terkenal dan kaya raya, lalu beralih menjadi PSK.
Semakin lama, panggilan semakin banyak, Fleiss tak sanggup melakoninya seorang diri. Perempuan putus sekolah ini pun mengajak teman-temannya meladeni pria hidung belang.
Ketika itu, usia Fleiss baru 19 tahun. Tapi pergaulannya sangat luas, dan tak asing dengan pesta-pesta di Beverly Hills. Tiga tahun kemudian, ia bertemu mucikari terkenal Madame Alex.
Fleiss mengaku sangat mengagumi Madam Alex. Lambat laun, ia pun menjalani sendiri bisnis prostitusi. Tak sulit bagi Fleiss menjadi mucikari, toh ia punya banyak kenalan orang berduit.
Berapa keuntungan yang didapat si pemula Fleiss?
CNN menyebut tak kurang US$ 50 ribu per bulan, setara Rp 656 juta. Sementara si senior Madam Alex beroleh US$300 ribu, hampir Rp 4 miliar. Angka yang terbilang fantastis untuk ukuran dua dekade lalu.
Fleiss tak “mencomblangi” pria kaya dengan sembarang PSK, melainkan wanita yang sesuai fantasi si pria. Ia memungut 40 persen dari tarif yang dibayarkan si pria.
“Saya tak yakin prostitusi layak disebut karier,” kata Fleiss kepada
CNN. “Lebih tepatnya: batu loncatan.” Nyatanya bisnis ini jadi batu loncatan bagi Fleiss menuju penjara di California.
Saat ditangkap pada 1993, Fleiss membuat ketar-ketir banyak pria kaya yang selama ini menjadi klien rahasianya. Salah satu yang banyak dibicarakan yaitu aktor Charlie Sheen.
“Saya sama sekali tak menyesali perbuatan saya.
It's consensual sex," katanya. “Para pria jutawan dan perempuan muda 20-an tahun itu cukup dewasa untuk membuat keputusan,
adult choices."
Pada 1999, Fleiss dibebaskan dari penjara. Menghirup udara bebas, ia menjalankan bisnis lagi, antara lain meluncurkan merek busana Heidi Wear, juga beberapa buku dan acara televisi.
Fleiss sempat berencana membangun lokalisasi di Nevada, karena di negara bagian ini prostitusi dianggap legal. Bagaimanapun ia terbilang “pakar” di bidang seks komersil.
“Rahasia bisnis ini: para pria harus bahagia, para wanita harus bahagia, saya sendiri pun harus bahagia,” katanya. “Ini sebentuk kolaborasi. Semua orang harus bahagia, maka bisnis pun berhasil.”
(vga/vga)