Tangisan Langit dan Perjalanan Terakhir untuk B.B. King

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 12:04 WIB
Ratusan pelayat mengantarkan jenazah B.B. King melakukan perjalanan terakhir dari Las Vegas ke tempat peristirahatannya di Indianola, Mississippi.
Gitaris blues, B.B. King. (REUTERS/Rafael Marchante)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musik, nyanyian, dan air mata. Itu mengiringi kepergian musisi legendaris B.B. King ke tempat peristirahatan terakhirnya di Mississippi. Ratusan pelayat yang berduka melambai untuk terakhir kali pada peti jenazah King ditemani gitar kesayangannya, Lucille.

Langit ikut berduka seiring perginya King. Sebentar-sebentar petir menyambar, mengenyahkan hujan yang membayangi para pelayat. Keluarga, sahabat, sampai penggemar musisi blues turun ke jalanan Beale Street.

Jalanan bersejarah yang di kanan kirinya dipenuhi kelab dan restoran itu dimeriahkan marching band. Mengawali iring-iringan peti jenazah dan pelayat, mereka menggaungkan When the Saints Go Marching In dengan jazzy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diberitakan Reuters, King meninggal pada 14 Mei lalu di rumahnya di Las Vegas, Amerika Serikat. Usianya belum genap 90 tahun. Rabu (27/5), jenazah King diterbangkan dari Vegas ke Memphis, tempat ia mengawali karier.

King menjadi penyanyi sekaligus disc jockey di Beale Street Blues Boy pada 1940-an.

Dari batu pijakan pertamanya itu, jenazah King akan dibawa ke US Route 61, lokasi yang sering dijuluki sebagai Jalan Raya Blues. Perjalanan King belum selesai. Usai menggaet massa di jalanan itu, jenazahnya masih harus menempuh perjalanan ke kampung halamannya, Indianola.

Mississipi adalah peristirahatan terakhir King. Dikelilingi keluarga dan masyarakat yang mencintainya, jenazahnya akan dikebumikan pada Sabtu (30/5) setelah sehari sebelumnya disemayamkan agar orang-orang bisa melakukan penghormatan terakhir untuk sang Raja Blues.

Penggemar bersikeras menghadiri pemakaman King yang diduga akan berjalan syahdu. "Saya harus ada. Sangat indah melihat semua orang di sini bergabung menyaksikan sang bintang besar," kata Sam Rowe, mahasiswa jurusan hukum yang berasal dari Melbourne, Australia.

Pemuda 25 tahun itu tengah magang di Texas dan mengikuti jejak perjalanan blues dari New Orleans, serta baru mengunjungi Indianola.

"B.B. King sangat memberati pikiran saya. Saya suka musik blues dan saya datang untuk menghormati seorang pria yang luar biasa," katanya mengungkapkan dengan antusias.

Prosesi pemakaman King memang akan usai pada Sabtu mendatang. Namun, itu tak menyurutkan upaya kepolisian Nevada untuk melakukan penyelidikan atas kematiannya. Apalagi, dua anak King menduga keras sang ayah diracun orang dekatnya, meski pengacara King sendiri menyebut tudingan itu tak berdasar.

(rsa/rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER