Jakarta, CNN Indonesia -- Gitaris legendaris bernama Riley B. King, atau yang biasa dikenal dengan B.B. King, diberitakan telah meninggal dunia pada Kamis (14/5) di umurnya yang ke-89.
Sebelumnya pada dua minggu lalu, King dikabarkan telah dilarikan ke rumah sakit setelah kondisi kesehatannya menurun.
Sang anak, Patty King, mengatakan kalau ayahnya meninggal di Las Vegas. Saat dilarikan ke rumah sakit karena dehidrasi, Patty mengatakan kalau ayahnya menderita penyakit diabetes tipe II.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran Mississippi ini disebut sebagai King of Blues, karena mampu populer dengan karyanya selama enam dekade. Sosoknya pun menginspirasi banyak pemusik era berikut, seperti Eric Clapton, Stevie Ray Vaughan, Sheryl Crow dan John Mayer.
Kehidupan King telah didokumentasikan dalam film dokumenter berjudul
B.B. King: The Life of Riley. The B.B. King Museum and Delta Interpretive Center pun didirikan pada 2008 untuk mengabadikan prestasinya.
Meski telah ditasbihkan sebagai legenda musik Amerika dan mendapat penghargaan Grammy Lifetime Achievement Award, Rock and Roll Hall of Fame induction dan Presidential Medal of Freedom, King tidak lantas bersantai.
Ia terus manggung demi mempopulerkan karyanya bersama gitar Gibson kesayangannya yang dinamakan Lucille.
Sepanjang kariernya, King kerap bekerjasama dengan banyak musisi lintas
genre, seperti U2, Buddy Guy, Mick Jagger, Jeff Beck dan lainnya.
Performa King mulai menurun, pada 2014, setelah ia didiagnosa menderita diabetes. Ketika itu, saat sedang konser di St. Louis, ia tampil kurang maksimal. Badannya bergetar tanda staminanya melemah.
Pada Oktober ia membatalkan konsernya di Chicago dan dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya tersebut telah berlanjut hingga awal April lalu.
King lahir pada 16 September 1925. Ia mengawali kariernya di bidang musik dengan menjadi penyanyi gereja saat kecil. Bakatnya bermain gitar ditemukan oleh pamannya, pendeta di gerejanya. Saat remaja, King sering
ngamen di jalanan.
(ard/vga)