Jakarta, CNN Indonesia -- “Untuk pertama kali, aku
ngerti apa itu cinta,” aku Anggun Cipta Sasmi kepada
CNN Indonesia dalam wawancara di Keraton at The Plaza, kawasan Thamrin, Jakarta (29/5). Cinta yang dimaksud Anggun bukan terhadap lawan jenis, melainkan putri semata wayangnya.
Menurut pelantun
Mimpi ini, cinta kepada anak berbeda dengan romansa orang dewasa yang kadang bisa hangat dan kadang bisa redup. Sementara terhadap Kirana Cipta Montana, Anggun mengaku, “Jatuh cinta terus-terusan. Anak tuh, di mataku terus.”
Sebagai ibu, Anggun sangat menikmati momen kebersamaan, terutama ritual memilih buku bacaan dan membacakan dongeng sebelum tidur untuk Kirana. Setelah itu, biasanya Anggun bertanya soal keseharian putrinya di sekolah, atau problem yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau dia enggak mau cerita, enggak apa-apa, aku sangat menghargai,” kata juri
Asia’s Got Talent. Sekalipun membiasakan putrinya untuk selalu terbuka dan jujur kepadanya, bukan lantas Anggun menganggap putrinya sebagai sahabat atau diistilahkan Best Friends Forever (BFF).
“Aku selalu bilang ke anakku: aku bukan temannya, aku enggak mau jadi
best friend-nya, aku mamanya. Ini penting sekali buat aku,” kata Anggun. “Dia boleh punya banyak teman, tapi mama cuma satu. Otoritas ada di aku. Cinta, kasih sayang dan segala macam ada di aku."
Sejak menjadi ibu, Anggun berusaha menjadi
role model perempuan pertama bagi Kirana, sekaligus perempuan ideal di mata sang buah hati. Kirana adalah sang motivator bagi Anggun untuk senantiasa sehat, pintar, sukses.
Anggun merasa beruntung memiliki anak seperti Kirana yang sehat, pintar, independen dan penurut. Tanpa perlu diingatkan, si kecil yang berusia tujuh tahun sudah tahu kapan waktu main, mandi, makan, belajar dan lain-lain.
Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohon, Kirana pun menyukai seni seperti Anggun. Hobinya melihat pameran seni dan mengunjungi museum, terutama di Perancis. Kirana tak asing dengan seniman Jeff Koons, Pablo Picasso, Salvador Dali, Niki de Saint Phalle.
Kirana juga memiliki kepekaan dan jiwa sosial tinggi sebagaimana Anggun. Tak hanya mengerti kondisi anak yatim dan kaum papa, Kirana juga memahami pentingnya menjaga lingkungan, seperti mengurangi pemakaian kantong plastik untuk berbelanja.
Lagi-lagi, sama seperti Anggun, Kirana tak suka berantem atau kegiatan fisik lain. Sekalipun bertubuh mungil, menurut Anggun, Kirana terbilang aktif. Kegiatannya seabrek, dari menari balet, menulis puisi, memasak sampai menggambar.
“Dia feminin. Dia tidak suka berantem, lebih suka berdiplomasi,” kata Anggun. “Suatu kali, saya menanyakan pengalamannya di sekolah, jawabannya membuat saya geli, ‘iya ada anak bandel, biasalah mama, laki-laki.’”
 Gaya Anggun saat diwawancari CNN Indonesia di Keraton at The Plaza, Jakarta (29/5). ( CNN Indonesia/Safir Makki) |
(vga/vga)