Jakarta, CNN Indonesia -- Josh Trank sadar betul ia mengemban beban berat saat mengambil alih penyutradaraan film
Fantastic Four. Saat ia mengumumkan para pemainnya yang semua baru, itu juga waktu yang tepat bagi penggemar komiknya untuk marah.
"Saya tahu ini akan menjadi lebih buruk," kata Trank dalam sebuah wawancara untuk majalah Hero Complex. Majalah itu akan mengangkat
Fantastic Four, yang dijadwalkan tayang 7 Agustus mendatang, sebagai cerita khusus.
Fantastic Four yang terkenal adalah versi 2005, saat Reed Richards dimainkan Ioan Gruffud, Sue Storm diperankan Jessica Alba, Johnny Storm menampilkan wajah Chris Evans, dan Ben Grimm menyuguhkan Michael Chiklis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, semua pemain berganti. Reed adalah Miles Teller, Sue adalah Kate Mara, Johnny dimainkan Michael B. Jordan, dan Ben adalah Jamie Bell.
Bukan hanya mengubah semua wajah. Trank bahkan dengan berani mengganti ras Johnny ke aktor keturunan Afrika. Kontroversi mencuat. Tak berhenti sampai di situ, penggemar juga mempertanyakan keputusannya menjatuhkan Bell yang terbilang kecil, hanya setinggi 1,5 meter untuk memerankan manusia batu raksasa, Ben.
Diberitakan LA Times, Trank memaklumi penggemar yang tetap membayangkan keluarga pahlawan super pertama Marvel itu sebagaimana yang selama ini mereka kenal.
"Saya memahaminya. Saya punya banyak teman yang lebih tua dan menggemari komik. Saya tahu berat bagi mereka untuk menerima perubahan semacam itu.
Fantastic Four telah menjadi milik mereka, lebih lama dibanding hidup saya. Itu tak pernah jadi milik saya," ujar sutradara yang masih berusia 31 tahun itu.
Meski begitu, Trank juga mengingatkan bahwa penggemar, pencipta, serta sineas harus terbuka atas interpretasi baru dan mau berdamai dengan itu. Seiring perjalanan waktu, gaya masing-masing karakter pun bisa berubah.
"Ada kejayaan dari setiap kisah yang telah diceritakan sepanjang dekade atau zaman dan orang-orang masih ingin menceritakannya," ujar Trank. Ia melanjutkan, Tapi Anda tak bisa terus menceritakannya dengan cara yang sama. Dan saya pikir ini salah satu cara membantu dunia lebih jujur pada anak muda, menunjukkan mereka dunia yang mereka hadapi dan lihat."
Alasan itu terasa sangat filosofis. Tapi ada argumen lain yang lebih real. Simon Kinberg, asisten penulis dan produser
Fantastic Four yang pernah mengerjakan beberapa film
X-Men berkata ada pemikiran artistik di balik itu.
Pemilihan Jamie sebagai Ben misalnya, yang notabene bukan lagi pria bertubuh besar, didasari alasan khusus. "Akan lebih dramatis ketika karakter itu berubah menjadi makhluk batu besar. Itu transformasi besar," katanya.
[Gambas:Youtube]"Karakter pria yang terus didesak oleh kakak lelakinya yang lebih besar sepanjang hidup terasa lebih menarik dibanding pria yang memulai hidup sebagai pemain sepakbola dan hanya berakhir dengan 10 centimeter lebih tinggi," ujar kinberg lagi, menambahkan.
Menurutnya, publik seharusnya tidak langsung menghakimi pemilihan karakter sebelum mereka menonton filmnya 7 Agustus mendatang. Lagipula, sudah ada preseden baik soal karakter baru yang muncul di film lawas.
"Coba Anda lihat Hugh Jackman sebagai Wolverine. Awalnya semua orang tidak nyaman karena Wolverine begitu tinggi. Sekarang, tidak ada seorang pun yang bisa membayangkan orang lain selain Hugh Jackman untuk memerankan Wolverine," ucapnya mncontohkan.
Trank sendiri sempat depresi karena terus dipojokkan penggemar. Ia pernah mengaku rasanya seperti ditinju. Namun sekarang Trank terbuka mendengar semua saran dan diskusi.
"Saya ingin mendengar pendapat, bagus untuk tahu apa yang orang pertanyakan. Saya pikir mungkin ada sebagian dari saya yang butuh dihantam seluruh sisa dunia untuk merasa termotivasi dan membuktikan bahwa mereka salah. Saya butuh orang berkata, 'Apa yang dilakukan si aneh ini?'" ia menuturkan.
(rsa/rsa)