Inspirasi Jargon Warkop DKI bagi Seni Jakarta

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2015 12:16 WIB
Jakarta Biennale 2015, yang akan digelar pada 15 November hingga 17 Januari 2016, mengusung tema Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang.
Ilustrasi: Jakarta (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- “Maju Kena, Mundur Kena.” Penggemar kelompok komedi Warung Kopi Dono, Kasino, Indro (Warkop DKI) tentu tak asing dengan jargon khas yang mengundang tawa dan menjadi judul salah satu film mereka.

Bagi kurator-kurator Jakarta Biennale 2015, jargon ini tak sebatas guyonan, melainkan benang merah perhelatan seni Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang yang akan digelar pada 15 November hingga 17 Januari 2016.

"Maju kena, mundur kena, situasi di mana kita terimpit di tengah-tengah. Situasi yang serba tidak mungkin dan memusingkan," ujar kurator utama Jakarta Biennale 2015 Charles Esche dalam jumpa pers di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam impitan seperti itu, kata Esche, orang sering terjebak dalam dua dimensi waktu. Pertama, bayang masa lalu yang dianggap lebih indah. Kedua, berpikir utopis dan selalu mendambakan masa depan gemilang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Justru, yang penting adalah apa yang terjadi sekarang. Bagaimana kita menyikapi saat ini dengan apa yang kita punya sekarang untuk bisa mendapatkan kemenangan kecil saat ini," kata Esche.

Untuk membantu masyarakat dalam impitan tersebut, Esche bersama kurator tengah menyaring karya berbagai seniman yang memiliki kekuatan masa kini.

"Apa yang seniman bisa lakukan untuk masyarakat sekitar dengan berbagi imajinasi mengenai dunia ini dan menuturkan bahwa kita sudah berada di dunia yang lebih baik dengan kemampuan kita sendiri," ucap Esche.
Hal tersebut dapat terjadi karena seni, kata Esche, dapat menularkan imajinasi dan empati.

"Imajinasi seseorang itu sangat pribadi, apa pemikiran mereka untuk menghadapi masa kini. Ketika kita melihat seni, kita menyelami imajinasi orang lain. Dari seni ini, orang akan melihat lebih banyak kemungkinan aksi dalam dunia sekarang," tuturnya.

Masyarakat dapat menikmati 70 karya dalam Jakarta Biennale di Gudang Sarinah, Jakarta. Dari keseluruhan yang dipamerkan, 30 di antaranya merupakan karya seniman mancanegara. Hingga saat ini, kurator telah mengantongi sekitar 50 karya. (vga/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER