Georgia, Si Pesaing Hollywood Kian Menggurita

Vega Probo | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 07:39 WIB
Selma, Fast and Furious, dan Hunger Games hanyalah segelintir film hebat yang pernah diproduksi di Georgia.
The Hunger Games, salah satu film blockbuster yang diproduksi di negara bagian Georgia. (CNNIndonesia Reuters Photo/Paul Hackett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pamor Hollywood sebagai pusat industri sinema di Amerika Serikat (AS) bakal terlibas oleh Georgia. Negara bagian ini memiliki infrastruktur dan sumber daya alam melebihi pendahulunya di California itu.

Baru-baru ini, laman Ledger Enquirer mengabarkan, Georgia sudah memiliki bioskop megah Ovation 12 di Athens yang dioperasikan oleh Carmike Cinemas, mulai Jumat lalu (17/7).

Ovation 12 hanyalah salah satu kekayaan sinema Georgia yang dilengkapi 12 layar wall-to-wall yang menampilkan imaji 2D dan 3D, serta deretan kursi layaknya stadion.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya memutar film blockbuster, bioskop di 1575 Lexington Road ini juga menawarkan fasilitas baru Cinematic Dining Experience dengan lebih dari 100 menu makanan dan minuman.

Carmike Cinemas sendiri dimiliki oleh jawara bioskop di Negeri Paman Sam yang telah mengoperasikan 270 bioskop dengan 2.881 layar di 41 negara bagian AS.

Sebagai pesaing Hollywood, kekayaan Georgia terbilang luar biasa. Laman Explore Georgia menyebut, negara bagian ini memiliki kota metropolitan, pegunungan, juga pantai.

Maka tak heran bila Georgia menjadi pusaran sinema baru. Selma, Fast and Furious, dan Hunger Games hanyalah segelintir film hebat yang pernah diproduksi di sini.

Melancong ke Georgia, harus membuka mata selebar-lebarnya. Siapa tahu bertemu Ian Somerhalder dan Jack Black di kedai es krim Scoops, atau berpapasan dengan Blake Lively dan Ryan Reynolds.

Sadar kawasannya indah dan potensial, pegiat pariwisata Georgia pun mengemas paket tur dalam kota. Wisatawan bisa menengok banyak lokasi syuting film, termasuk Zombieland-nya The Walking Dead.

Siapa tahu berpapasan dengan Blake Lively dan Ryan Reynolds di Georgia. (Dimitrios Kambouris/Getty Images for Gabrielle's Angel Foundation)
Cuma tur saja? Tidak juga, karena beberapa studio film juga membuka kesempatan bagi mereka yang berminat menjadi figuran. Film Ant-Man melibatkan tak kurang 3.500 warga Georgia sebagai figuran.

“Atlanta menjelma menjadi Hollywood dari pesisir timur,” demikian dikabarkan WSB-TV tentang ibu kota Georgia. Hal ini juga ditegaskan petinggi Moon River Studios Jake Shapiro.

“Georgia adalah tempat yang tepat, sedang hangat-hangatnya diberitakan, mengingat begitu banyak syuting berlangsung di sini,” Shapiro kepada FOX411.

Moon River Studios adalah salah satu studio film terbesar di Georgia yang menempati lahan 1.560 acre atau 631 hektare dan menawarkan one-stop-shop untuk produksi layar lebar dan layar kaca.

“Kami sangat bahagia dan beruntung memiliki Georgia,” Saphiro menambahkan. Petinggi studio Film LA Paul Audley juga menyatakan hal serupa.

“Saat ini, pertumbuhan industri film di Georgia menempati posisi teratas,” katanya. “Terlebih tahun ini dengan adanya program baru pungutan pajak, produksi film bakal makin meningkat.”

Perkara pajak ini membuat Georgia kini lebih dilirik ketimbang Hollywood. Menurut Direktur Eksekutif San Francisco Film Commission Susannah Robbins, pajak di Georgia lebih kompetitif.

Sukses Fast and Furious membuat tuan rumah Georgia bangga. (Photo by Stuart C. Wilson/Getty Images for Universal Pictures)
“Pungutan pajak di Hollwood 30 hingga 100 kali lebih mahal daripada Georgia,” kata Saphiro. Maka kalangan sineas pun beralih ke Georgia, termasuk mengerahkan kru lokal.

Berkembangnya Georgia mengundang para sineas profesional dari New York dan Los Angeles untuk hijrah. Para pengembang pun berlomba membangun infrastruktur yang lebih baik.

Dan bukan semata memproduksi film layar lebar saja, industri perfilman Georgia juga berambisi besar merambah produksi layar kaca, YouTube serta games.

Dalam 12 tahun terakhir, Georgia memproduksi 150 proyek. Gubernur Georgia Nathan Deal menyatakan, sebagaimana dikutip Atlanta Suntimes, Georgia menangguk keuntungan lebih dari US$6 miliar selama 2015.

“Terbukti, industri perfilman Georgia berdampak bagi negara bagian,” kata Deal. Peluang bisnis terbuka lebar, begitu pula proyek kreatif dan revitalisasi komunitas antar negara bagian.

Chris Carr, anggota komisi Department of Economic Development, dengan bangga menyatakan kepada WRDW, “Georgia menjadi salah satu pusat produksi hiburan dengan pertumbuhan tercepat.” (vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER