Jakarta, CNN Indonesia -- Memfilmkan suatu tempat kadang menjadi problem tersendiri ketika ternyata pemilihan aktor dan aktrisnya meleset alias tak sesuai identitas tempat tersebut, terutama dalam aspek ras.
Hal ini juga dialami oleh aktris bermata besar, Emma Stone. Nomine Oscar 2014 kategori Pendukung Perempuan Terbaik ini pun "terjebak"
casting yang salah ketika membintangi
Aloha (2015).
Di film itu, Stone memerankan karakter Allison Ng, perempuan keturunan Tiongkok dan Hawaii. Dari segi wajah saja, Stone sama sekali tidak merepresentasikan karakter tersebut, apalagi ia juga berbeda ras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutradara
Aloha, Cameron Crowe, sempat meminta maaf kepada "semua yang merasa ini adalah pilihan
casting yang aneh atau tidak benar" di
blog-nya, pada awal Juni lalu.
Di sela kegiatan promosi film
Irrational Man (2015) besutan sutradara kawakan Woody Allen, Stone akhirnya berkomentar saat diwawancarai laman
News Australia, baru-baru ini.
Stone menyadari adanya masalah
whitewashing di Hollywood, AS. Istilah tersebut merujuk pemilihan aktor dan aktris ras kaukasia atau berkulit putih untuk memerankan karakter dari ras lain.
"Saya dijadikan bahan olok-olok. Saya sudah mempelajari sejarah gila
whitewashing Hollywood di level makro dan masalah ini dianggap lazim.
Aloha sudah memantik perbincangan yang sangat penting," ujar Stone.
Stone juga menjelaskan saat proses
casting, dirinya diberitahu bahwa Allison Ng memang sengaja tak ditampilkan seperti perempuan berdarah Hawaii dan Tiongkok.
Memakan biaya produksi sekitar US$40 juta,
Aloha sudah meraup kurang lebih US$20 juta di bioskop sejak ditayangkan sepekan lalu. Keuntungan ini tidak buruk untuk film komedi romantis berskala kecil.
Film ini boleh dibilang bertabur bintang, namun hasilnya tak sebesar perkiraan. Tak main-main, ada tiga nomine Oscar di
Aloha, di antaranya Emma Stone, Bradley Cooper dan Bill Murray. Respon negatif dari kritikus dan kontrovesi peran Stone berkontribusi menyurutkan keuntungan
Aloha.
[Gambas:Youtube] (vga/vga)