Jakarta, CNN Indonesia -- Bicara tentang industri film, sudah jelas kiblat ada di Hollywood. Hollywood menampilkan berbagai kemegahan yang dibutuhkan industri tersebut.
Di belakang Hollywood, ada raksasa industri film dunia dari India, Bollywood, yang beberapa dekade terakhir sangat berkembang dan mampu menyajikan film-film berkualitas.
Di samping dua mega industri film tersebut, ada satu raksasa industri film lagi yang menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ialah Nollywood, industri film Nigeria yang mulai bersaing dengan kedua raksasa industri film dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nollywood mampu memproduksi 50 film per minggunya. Dalam kata lain, industri film Nigeria ini mampu memproduksi lebih dari 1.200 film dalam setahun.
Nollywood pun ditempatkan sebagai produsen film terbesar kedua di berbagai negara setelah Bollywood. Namun uniknya, Nollywood juga menyebarkan karya-karyanya lewat internet, sehingga orang-orang dari berbagai negara bisa mengakses karya film Nigeria.
Dengan banyaknya film yang mampu diproduksi Nollywood, industri ini menyumbang jasa besar kepada pendapatan Nigeria. Sebesar US$600 juta mampu dihasilkan Nollywood. Industri film ini juga mampu menyedot sekitar 1 juta orang menjadi tenaga kerjanya.
Walau mampu melakukan produksi dalam jumlah besar, film-film yang diproduksi belum mampu meraup keuntungan dalam partai besar. Jika film-film
blockbuster Hollywood mampu menyedot ratusan juta bahkan miliaran dolar AS, Nollywood hanya berkisar di ribuan atau ratusan ribu dolar AS.
Meski begitu, industri film Nigeria ini masih terus berkembang. Insan-insan dalam industri ini juga mengharapkan Nollywood mampu menyaingi Hollywood, bukan hanya kuantitas, tapi juga kualitas.
Wale Ojo, salah satu aktor Nollywood mengatakan pada
CNN soal harapan-harapannya terhadap Nollywood.
“Perfilman baru Nigeria pada dasarnya berarti peningkatan film Nigeria—nilai produksi yang tinggi, cara bercerita yang baik, cerita yang mampu mengungkap esensi siapa kita sebagai orang Nigeria, sebagai orang Afrika,” ujarnya.
(vga/vga)