Joss Stone Keluar Hutan dan Eksis Lagi

Vega Probo | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 10:25 WIB
Sang musisi sejati tak ingin berlama-lama vakum. Tahun ini, ia keluar hutan, dan pada 31 Juli nanti, merilis album baru Water For Your Soul.
Joss Stone (CNNIndonesia Reuters Photo/L.E. Baskow)
Berbeda dibanding sebelumnya, album ke-tujuh Water For Your Soul, tersimak lebih berwarna. Ada nuansa reggae, ballad, hip hop, r&b, sampai world music.

“Album ini merupakan kombinasi segala hal yang saya sukai,” kata Joss sebagaimana dikutip Telegraph. Tak hanya musiknya saja yang bervariasi, liriknya juga, dari kisah putus sampai jatuh cinta.

Selama menggarap album ini, Joss dibantu pionir reggae Dennis Bovell, komponis Inggris-India Nitin Sawhney serta Damian Marley, anak Bob Marley.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, ada lagu reggae This Ain’t Love, juga lagu ballad Let Me Breathe yang diberi sentuhan gitar Spanyol, serta Stuck On You yang diwarnai gitar akustik dan tabla.

Masih ada Way Oh yang mengingatkan pada Buffalo Soldier milik Bob Marley, lalu Molly Town yang berirama dinamis, juga Show Me It Hurts tentang pengalaman putus dan jatuh cinta.

Tak seperti album-album sebelumnya yang terasa “senada,” kali ini Water For Your Soul secara nyata menggambarkan Joss sebagai perempuan dewasa 28 tahun yang berani mengubah haluan bermusik.

Tak sedikit kritikus musik yang memmuji kedewasaan Joss sebagai penyanyi dan penulis lagu. Apalagi sekarang ia pun tak lagi terikat kontrak dengan label rekaman mayor EMI.

“Saat memutuskan meninggalkan EMI, saya bertekad meraih kebahagiaan sebanyak mungkin. Kalau tidak, ya buat apa?” katanya. “Saya ingin menjalani kehidupan yang menyenangkan.”

Kepada Telegraph, Joss mengaku gerah dengan sederet aturan yang dibuat EMI selama delapan tahun dikontrak. Ia tak boleh memiliki tato, juga tak diperkenankan mengubah gaya rambut.

“Mereka mengontrak artis yang sedang bersinar, dan yang mereka pedulikan semata soal uang,” kata Joss tentang “kebiasaan buruk” label rekaman mayor.

“Kebiasan buruk” semacam ini, diyakini Joss, justru melahirkan karya yang buruk, dengan cita rasa buruk. Padahal Joss sungguh-sungguh ingin bermusik dengan indah.

Sebagai musisi mandiri, Joss merasa tak perlu melakukan semua yang dikatakan pihak label rekaman. Ia juga tak suka cara label rekaman menetapkan aturan ini itu, seolah menguasai si artis

“Menurut saya, hal semacam ini semacam penyiksaan,” kata Joss, “dan hal semacam itu tak mengena bagi saya.” Karena itu, Water for Your Soul menggambarkan kebebasan Joss sebagai musisi.

Bagi Joss, ia menyanyi karena memang harus menyanyi, bukan demi mencetak hits. Ia hanya ingin meneriakkan instrumen musik lewat laringnya. Bila tak menyanyi, ia merasa hidupnya hampa.

[Gambas:Youtube]

Sahabat Pangeran

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER