Jakarta, CNN Indonesia -- “Selamat malam,” ucap Mauro Goia dalam bahasa Indonesia berlogat Italia saat tampil di gedung Instituto Italiano di Cultura (IIC) Jakarta, menyapa para hadirin yang terdiri dari pencinta musik, juga sejumlah pejabat setingkat duta besar dari beberapa negara.
Setelah mengucapkan beberapa kalimat sambutan, ia duduk di depan piano di atas panggung. Langsunglah ia menyihir dengan lantunan harmoni indah tanpa nyanyian.
Setelah itu, ia memanggil sang istri, penyanyi Batak bernama Mega Sihombing, ke atas panggung. Tanpa lama-lama berbasa-basi, mereka memadukan kemampuan luar biasa masing-masing menjadi sebuah sajian malam yang syahdu. Mereka mendendangkan 15 lagu plus beberapa lagu kejutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mega dan Mauro adalah sepasang suami istri yang membentuk grup musik duo. Nama mereka mengemuka di dunia musik Indonesia setelah tampil memukau di ajang Rising Star Indonesia, pada 2014 lalu.
Tadi malam (28/7), mereka tampil di sebuah konser kecil gelaran Kedutaan Besar Italia bertajuk
Italy & Indonesia: Common Passion for Music.
Konser yang dihadiri para perwakilan duta besar beberapa negara di Indonesia ini dibuka dengan lagu-lagu Italia, seperti
Volare, Caruso, dan
O Sole Mio. Permainan
keyboard Mauro yang lihai mampu padu dengan suara indah Mega. Membuat gedung pertunjukan jadi “Italia Banget.”
Setelah ber-Italia-ria, penonton disajikan kearifan lokal. Mega-Mauro menampilkan
medley lagu-lagu daerah.
Bubuy Bulan, Keroncong Betawi, Cublak, Yamko Rambe Yamko, dan
Cik Cik Periuk mampu mereka bawakan dengan versi yang segar dan menghibur.
Berikutnya, Mega-Mauro mendendangkan lagu-lagu yang memiliki arti penting bagi mereka.
Cerita Cinta Kita mereka lantunkan dengan penuh kegembiraan. Lagu ini jadi lagu kenangan pertemuan pertama mereka sebelum akhirnya saling jatuh cinta.
Lalu, ada Mamma Dimmi, sebuah lagu Italia yang mengingatkan mereka pada sosok mendiang ibu. Tak lupa, ada lagu
Lola dari Italia yang dipadukan dengan
Sik Sik dari batak, Indonesia. Kedua lagu tersebut mencerminkan latar belakang budaya keduanya.
Di sela-sela lagu-lagu tersebut, Mega-Mauro menampilkan beberapa lagu kejutan. Mereka mendendangkan
Cucakrowo saat ingin mendendangkan
medley lagu daerah.
Begtu juga dengan lagu
Dangdut Elegante, sebuah lagu percampuran dangdut dan ritme Italia yang akan mereka rilis beberapa waktu ke depan.
Pertunjukan kecil yang mewah itu pun sampai pengujung saat lagu klasik
Joyful Joyful, Va Pensiero, dan
Con te Partiro mampu melengkapi kesempurnaan malam itu.
Ternyata, Mega-Mauro tak hanya bertujuan menghibur para penonton yang hadir di IIC Menteng, Jakarta malam itu. Ada pesan yang mereka bawa dan ingin sampaikan kepada para pendengar.
“
Music is fun. Musik adalah bahasa universal yang bisa dimengerti banyak orang,” tutur Mauro saat ditemui seusai konser.
(vga/vga)