Jakarta, CNN Indonesia -- Beratus tahun lalu, kolonial Belanda mencatat Ciliwung sebagai salah satu destinasi wisata di mana mereka biasa bermandi atau duduk-duduk di tepian sembari menikmati suara alam.
Kini, keadaan jauh berbeda. Beberapa bagian Ciliwung telah tercemar limbah domestik dan pabrik, sehingga tak lagi layak disebut destinasi wisata. Meski begitu, bukan berarti tak tersentuh keindahan.
Baru-baru ini terbetik kabar gembira: anak-anak usia sekolah dasar di sekitar Ciliwung bakal mendapat kesempatan belajar tari balet gratis. Kesempatan emas ini datang dari gelaran
1st Indonesian Ballet Gala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelaran pertama balet gala di Tanah Air ini diselenggarakan oleh komunitas pencinta dan pemerhati balet bernama Ballet.ID. Mereka akan menggelar pertunjukan balet yang melibatkan penari lokal dan internasional. Rencananya pertunjukan ini akan digelar, pada 22 Agustus malam, di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta.
Pertunjukan yang sekaligus memperingati hari Kemerdekaan Indonesia dan Korea Selatan ini akan dimeriahkan 30 penari Indonesia dan 18 penari internasional.
Para penari Indonesia yang ikut serta berasal dari tiga sekolah balet ternama Indonesia, yaitu Ballet Sumber Cipta, Marlupi Dance Academy, dan Namarina Youth Dance. Adapun para balerina internasional berasal dari tiga negara sahabat, Republik Korea Selatan, Australia, dan Republik Ceko.
“Ini adalah kesempatan bagi para penari dan koreografer di Indonesia untuk menampilkan karyanya ke seluruh dunia. Tujuannya untuk membentuk lingkungan yang bisa membuat balet berkembang di Indonesia,” ujar Tabita Malat dari Ballet.ID kepada
CNN Indonesia saat ditemui usai jumpa pers
1st Indonesian Ballet Gala di Ciputra Artpreneur Kuningan, Jakarta (29/7).
Selain mengadakan pertunjukan yang dapat dinikmati banyak kalangan gelaran ini juga akan memberikan suatu kesempatan emas bagi para anak di daerah Ciliwung. Tak kurang 16 anak akan mendapat latihan balet langsung dari balerina berkelas internasional dari Australia, Juliet Burnett.
“Saat menghubungi dia (Burnett), ia meminta ‘bisa enggak saya mengajar balet untuk anak Indonesia dan boleh enggak saya mengajar masyarakat marjinal?’ Wah kok cocok dengan tujuan kita, ya
udah kenapa enggak kita kawinkan saja,” tutur Tabita.
Rencananya keenam belas anak ini akan belajar bersama Burnett, pada 20 Agustus 2015. Dari mereka, Burnett akan memilih satu anak yang berbakat untuk mendapat kesempatan sekolah balet di salah satu sekolah balet terdekat.
(vga/vga)