Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Ence Bagus memang baru dikenal oleh masyarakat Indonesia setelah ia menjadi salah satu pemain dalam acara komedi televisi
Extravaganza. Tapi jauh sebelum itu, bakat seni peran pemuda berkaca mata tebal ini sudah terlihat sejak ia masih menjadi mahasiswa jurusan Seni Pertunjukan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Siapa pun yang sering ke IKJ pasti mengenal sosok ceking Ence. Walau di kampus seni tersebut sudah banyak mahasiswa yang beda generasi dengannya, Ence tetap mau duduk bersama dalam satu meja dan berbagi cerita.
Tidak dipungkiri, kesederhanaan membawa nama Ence harum hingga saat ini. Hal tersebut terbukti ketika
CNN Indonesia mewawancarainya di sela acara syukuran produksi dua film dari MNC Pictures,
Skakmat dan
Surat Cinta untuk Kartini di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ence kebagian tugas memerankan karakter bernama Mujur, teman Sawardi (Chicco Jerikho), tukang pos yang akrab dengan tokoh emansipasi wanita di Indonesia, Raden Ajeng Kartini (Rania).
Uang dan Kesenian
Menyatut nama perannya, Ence mengaku mujur dapat peran yang lumayan penting dalam film arahan sutradara Azhar Kinoi Lubis ini.
"Tawaran film ini datang kepada saya sejak sebulan yang lalu, pas banget setelah saya selesai syuting
stripping sinetron. Rezeki memang enggak ke mana, ya?" kata Ence sambil tersenyum.
"Alhamdulillah, pola karier saya sekarang seperti itu. Cari duit di televisi, cari kesenian di film," lanjutnya.
Menurut sebuah laman internet, terhitung Ence sudah bermain dalam 16 film. Ditanya apakah data tersebut valid, Ence malah bingung karena ia mengaku lupa sejak kapan ia berkecimpung di dunia akting.
"Saya masuk IKJ, pada 1998. Sejak saat itu sudah berakting, untuk tugas kuliah sampai bantu-bantu karya teman. Kalau untuk komersil, seingat saya pertama kali pada 2002 untuk sebuah iklan," jawab Ence kurang yakin.
Komedian Bukan SegalanyaWalau banyak pengalaman, Ence tetap memiliki kriteria sebelum mengiyakan sebuah pekerjaan. Ia juga tidak ingin terjebak sebagai komedian.
"Kriteria saya yang pertama adalah cerita, ke-dua sutradara, ke-tiga rumah produksinya. Ketiga hal itu penting, demi kenyamanan kita berakting," kata Ence mantap.
"Saya memang dikenal sebagai komedian, tapi saya enggak ingin terus dikenal masyarakat Indonesia seperti itu. Saya ini pelaku seni peran, yang seharusnya bisa memerankan karakter apa saja di teater, sinetron atau film. Itu salah satu cara saya untuk menantang diri saya," lanjut Ence.
Besar di dunia panggung dan kini hidup dari dunia layar, awalnya membuat Ence
jet lag. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk Ence membiasakan diri berakting di sana.
"Pemain teater ekspresinya kenceng, karena kami tampil di panggung yang jauh dari penonton. Setelah beberapa kali tampil di depam kamera, saya baru sadar kalau ekspresi harus sedikit kalem karena tidak ada lagi jarak antara layar dan penonton," ujar Ence.
Kerja keras Ence meluaskan kemampuannya telah ia buktikan dengan mendapatkan penghargaan FTV Awards kategori Pemeran Pembantu Pria Terbaik dalam FTV
Papi, Mami dan Tukang Kebun, pada 2011.
 Ence Bagus, salah satu aktor jebolan IKJ. (CNN Indonesia Internet/Dok. Akun Instagram @enceb4gus) |
Seni Menjadi ArtisEnce adalah salah satu pelakon yang belajar akting melalui pendidikan formal. Padahal saat ini jarang sekali aktor atau aktris yang jebolan institusi akting berijazah seperti Ence.
Menanggapi fenomena artis autodidak sekaligus aji mumpung, Ence menjawab dengan bijak.
"Semua aktor dan aktris pasti menjiwai perannya ketika berakting, mau dia lulusan sekolah akting atau bukan. Tapi banyak yang belum sadar kalau berakting juga harus
nyeni, sehingga penonton bisa merasa 'wah dia beda, dia aktor yang
nyeni,'" kata Ence.
Totalitas adalah salah satu unsur nyeni, menurut Ence. Saking totalitasnya, Ence pernah terbawa karakter yang diperaninya saat menjalani tugas kuliah dulu.
Kali pertama, Ence terbawa karakter seorang psikopat dan kali kedua Ence terbawa karakter seorang petani pemeluk agama Nasrani.
"Saya sampai ingin pindah agama karena setiap hari kan mendalami karakter itu terus. Ibu akhirnya membimbing saya untuk keluar dari karakter tersebut," kata Ence sambil tertawa.
"Tapi karakter petaninya masih nyangkut sampai sekarang, saya jadi gemar bercocok tanam!" lanjut Ence dengan tawa terbahak.
Demi pendalaman karakter film
Surat Cinta untuk Kartini, Ence mengatakan kelak seluruh pemain akan tinggal bareng lebih dulu di sebuah rumah di Yogyakarta, termasuk Chicco dan Rania.
"Enggak
tau deh apakah nanti saya akan terbawa karakternya Mujur. Tapi lumayan sih kalau terbawa, karakter Mujur kan seorang perajin kayu, siapa tahu bisa jadi keuntungan buat saya. Hehehe," ujar Ence menutup pembicaraan.
Film
Surat Cinta untuk Kartini akan mulai syuting di Yogyakarta, pada 9 Agustus mendatang. Jadwal rilisnya diperkirakan pada akhir tahun ini.
(ard/vga)