Vino G. Bastian: Tren Spornoseksual Mulai Mengganggu

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Minggu, 16 Agu 2015 17:18 WIB
Menyadari lini masa akun media sosialnya kerap dipenuhi unggahan pamer tubuh berotot dari sejumlah orang, Vino G. Bastian merasa terganggu.
Vino G. Bastian dan istrinya, Marsha Timothy. (Detikcom Photo/Mohammad Abduh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maraknya unggahan di sosial media yang memperlihatkan lekuk otot tubuh oleh mereka yang disebut kaum spornoseksual, akhir-akhir ini, juga pernah dilihat oleh aktor Vino G Bastian. Namun, pemeran film 5 cm itu menganggapnya hal yang wajar.

"Menurut saya, sah-sah saja menunjukkan badan bagus asal tidak berlebihan," kata Vino kepada CNN Indonesia ketika ditemui dalam peluncuran DVD Tabula Rasa di kantor Likelife Pictures, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin (14/8).

Spornoseksual merupakan istilah baru yang menggambarkan fenomena kaum laki-laki ataupun perempuan yang memamerkan tubuh mereka sebagai aset utama via media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spornoseksual sendiri merupakan gabungan kata sport, porn, dan metrosexual. Biasanya kaum ini memamerkan tubuh bagian atas yang tampak sempurna sebagai hasil olah tubuh rutin.

Beberapa artis luar telah "terjangkit" spornoseksual, seperti Christiano Ronaldo, David Beckham, serta Dan Osborn yang kerap tampil setengah telanjang di depan kamera lalu mengunggah fotonya ke ranah publik. Tak sedikit pula artis Indonesia yang ikut-ikutan.

"Kalau akhir-akhir ini kayaknya banyak yang berlebihan. Tidak usah bentuk badan deh, sekarang saja banyak yang selfie yoga," kata Vino. "Yoga belum ahli, tapi sudah kebanyakan foto. Tujuannya apa?"

Vino memandang bijak fenomena sosial di mana media sosial dipenuhi foto maupun video pemilik akun sedang memamerkan otot tubuh. Menurutnya, jenis orang yang berolahraga ada dua.

Pertama, orang yang memang berolah raga dengan tujuan kesehatan ataupun sebagai atlet. Ke-dua, orang yang menjadikan olahraga sebagai gaya hidup dan merasa wajib memamerkan hasilnya kepada publik.

Menyadari lini masa akun media sosialnya kerap dipenuhi unggahan pamer tubuh berotot dari sejumlah orang, lama kelamaan Vino merasa terganggu. Putra seniman Indonesia Bastian Tito ini menganggap unggahan itu sia-sia

"Kalau niatnya untuk pamer, sampai kapan pun tidak akan pernah puas," kata Vino. "Kalau sekali masuk timeline tidak masalah, tapi kalau hingga berkali-kali, itu sudah masuk kategori narsis, ganggu."

(end/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER