Prisia Nasution Masih Sanggupi Adu Bela Diri

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2015 18:23 WIB
Prisia Nasution pernah menjadi atlet bela diri saat SMP. Kini ia lebih memilih jalan sebagai bintang. Namun jika iseng ada yang mengajak tanding, ia masih mau.
Prisia Nasution menjadi salah satu pemain dalam film laga 3. (CNN Indonesia/Kiky Makkiah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dari wajah, Prisia Nasution memang feminin. Namun jangan salah, ia pernah menjadi atlet bela diri saat masih duduk di bangku SMP. Meski kini tak ingin lagi kembali ke bidang itu, bukan berarti Pia, sapaan akrab Prisia, melupakan dasarnya.

Ia masih menyanggupi jika ada yang mengajak adu tanding. Bukan dalam konteks kompetisi, melainkan hanya sebagai iseng atau latihan.

Pia tidak peduli meski itu membuatnya dicap tomboi. Ia tidak terlalu memikirkan persepsi orang lain. Apalagi saat ini ia baru saja mendapat peran di film yang menuntutnya beradegan lama. Pia memerankan sosok Laras dalam film 3 garapan sutradara Anggy Umbara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Laras merupakan wanita masa lalu dari tokoh Alif, yang di film itu diperankan Cornelio Sunny. Demi memerankan Laras, Pia harus berakting laga. Latar belakang atlet bela diri Pia jelas mempermudah memerankan sosok itu.

Diakui Pia, ini film pertama yang menuntutnya beradegan laga, meski ia punya latar belakang yang mendukung. "Dulu sebenarnya sudah mau ikut film action, tapi sempat diragukan karena muka saya sendu," tutur Pia saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (10/8).

Film ini akan menambah kesan tomboi di diri Pia. Namun lagi-lagi bintang Sang Penari itu tidak terlalu ambil pusing. "Saya sih merasa feminin. Tapi film kan tergantung karakternya. Entah deh pendapat orang," kata Pia lagi.

Pengambilan gambar untuk film 3 telah ia rampungkan. Pia cukup lancar memainkan adegan laga. "Memar selama syuting pasti ada. Standar lah, di kaki dan tangan. Tapi selama belum patah, ya tidak masalah," ujar Pia santai.

Film 3 sendiri berkisah tentang perselisihan tiga sahabat yang berlatar pondok pesantren. Indonesia diceritakan sudah memasuki tahun ke-2036. Sosial budayanya sangat berbeda. Indonesia jadi lebih liberal. Dijanjikan, adan ada banyak adegan laga membalut film yang dijadwalkan tayang September mendatang itu.

Kembali harus mengeluarkan jurus-jurus bela diri dalam film 3, tidak membuat Pia ingin kembali menjadi atlet. Sebab menurutnya, jadwal atlet butuh disiplin tinggi. Itu jadi pertimbangan utama sang bintang film.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER