Aturan Baru Bagasi Garuda Indonesia Bikin Musisi 'Tercekik'

Vega Probo & Dhio Faiz | CNN Indonesia
Minggu, 16 Agu 2015 15:05 WIB
Diberlakukannya PIN 108/2015 GA Bagage, pada awal pekan ini, memberatkan atlet maupun musisi.
Garuda Indonesia (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Diberlakukannya PIN 108/2015 GA Bagage, pada awal pekan ini, memicu perbincangan hangat di kalangan atlet dan musisi, juga industri yang menaungi keduanya, sekalipun tidak sampai menimbulkan gejolak berarti.

Di antara tiga butir aturan baru yang diedarkan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia melalui selebaran, salah satunya menetapkan “Tambahan gratis peralatan olahraga dan peralatan musik sebesar 23 kg ditiadakan.”

Aturan baru tersebut berlaku bagi tiket pesawat yang dibeli setelah 10 Agustus 2015. Jadi "semua peralatan olahraga dan peralatan musik sudah termasuk ke dalam free baggage allowance sesuai tiketnya.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penumpang bakal dikenakan tarif ekstra bila bagasinya yang terdiri dari peralatan olahraga dan peralatan musik melebihi kapasitas free baggage allowance. Hal ini tentu saja memberatkan atlet maupun musisi.

“Ya, jelas ini sangat memberatkan musisi,” kata Husein Alatas saat ditemui CNN Indonesia di sebuah acara di kawasan Jakarta Selatan. Lebih jauh, runner up Indonesian Idol 2014 ini mengungkap alasannya.

“Bila bepergian untuk tampil, kami membawa banyak sekali alat musik. Gitar dan amplifier yang dibawa gitaris saja beratnya sudah sekitar 20 kg. Itu baru gitaris, belum yang lain.” Hal senada juga diakui Thomas Ramdhan.

Saat dihubungi CNN Indonesia via telepon, pemain bass Gigi ini menyatakan, aturan baru bagasi Garuda Indonesia untuk peralatan musik dirasakan semakin “mencekik leher” para musisi dan pelaku industri musik.

“Berkonser boleh dibilang kini satu-satunya peluang musisi untuk berkarya dan beroleh pendapatan, setelah tak lagi bisa berharap dari royalti atau penjualan album. Masa harus dibebani lagi dengan bagasi pesawat?”

Menurut Thomas, seharusnya Pemerintah berembuk lebih dulu dengan kalangan industri musik sebelum menetapkan peraturan, baik dengan para musisi maupun promotor atau panitia penyelenggara (event organizer) acara musik.

Gigi, termasuk grup band yang aktif berkonser dari kota ke kota, saban tahun. Di sebuah kesempatan, sang vokalis, Armand Maulana pernah berujar ingin menyambangi semua kabupaten se-Indonesia. "Go kabupaten aja enggak abis-abis, go international nanti aja," candanya, suatu kali.

Thomas berharap ada keringanan bagasi pesawat bagi musisi atau seniman, terutama yang aktif berkonser seperti Gigi. Karena sumber penghasilan mereka memang manggung dari kota ke kota, bukan dari penjualan album musik atau pembagian royalti.

Harapan serupa juga disampaikan Dwiki Darmawan. Saat dihubungi CNN Indonesia via telepon, sang komposer berharap pihak maskapai Garuda Indonesia setidaknya masih memberi kemudahan group check in.

“Bayangkan, setiap kali manggung, saya harus membawa piano seberat 40 kg, sementara musisi lain yang masih satu kelompok hanya membawa suling. Kalau boleh group check ini, bisa sedikit meringankan beban,” katanya.

Pada Oktober mendatang, Dwiki bersama sekitar 100 musisi bakal tur konser keliling Eropa. Setelah tampil di Frankfurt Book Fair, ia dan kelompoknya manggung di Milan Expo, lalu mengestafetnya ke Austria dan beberapa negara lain.

Seolah kompak dengan Thomas, Dwiki juga berharap Pemerintah melindungi industri musik. Pendapatan musisi, menurut Dwiki, sudah terlalu banyak dipangkas di sana sini, terutama royalti, karena itu janganlah dipangkas lagi di urusan bagasi.

Sementara itu, Humas Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengisyaratkan, “Tidak ada perubahan. Kebijakan yang kemarin masih berlaku.” Jadi Garuda Indonesia masih menyediakan 23 kg bagasi gratis untuk peralatan musik?

Saat pertanyaan ini diajukan CNN Indonesia via telepon, Ikhsan memastikan, “Iya, kami masih menyediakan seperti kemarin.” Jawabannya sungguh bertolak belakang dengan informasi dari Yuan, petugas Call Center +622123519999.

Yuan membenarkan bahwa aturan PIN 108/2015 GA Bagage sudah diberlakukan sejak 10 Agustus, dan sejauh ini, belum ada komplain berarti disampaikan oleh pelaku industri olahraga dan musik, termasuk atlet dan musisi.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER