Film Joko Anwar Siap Berlaga di Dua Festival Internasional

Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Minggu, 23 Agu 2015 11:32 WIB
A Copy of My Mind akan tayang perdana di Toronto Film Festival pada September mendatang, lalu diestafet di Venesia.
Joko Anwar, sutradara A Copy of My Mind. (Dok. HBO Asia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film A Copy of My Mind mungkin belum terlalu terdengar gaungnya di dalam negeri. Namun film arahan sutradara Joko Anwar itu sudah menembus festival-festival luar negeri.

Rencananya, A Copy of My Mind dijadwalkan akan tayang perdana di Toronto Film Festival 2015 di Kanada, pada 10-20 September mendatang.

Film drama yang dibintangi Tara Basro, Chicco Jerikho, Ario Bayu, Maera Panigoro dan Paul Agusta itu juga akan tayang di Venice Film Festival, Italia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konferensi pers di kawasan Thamrin, Jakarta, baru-baru ini, Tia Hasibuan perwakilan Lo-Fi Films menjelaskan bahwa A Copy of My Mind sebenarnya sudah lama mengendap di benak Joko. Akhirnya, film itu diputuskan diproduksi.

"Kenapa film ini dipilih? Karena ini kan drama romantis, dan Bang Joko belum pernah bikin film panjang seperti ini. Ini sebuah cerita tentang Indonesia, khususnya tentang Jakarta," tutur Tia membeberkan alasannya.

Menurut Tia, produksi film memakan waktu sepanjang delapan bulan, terhitung sejak proses perekrutan kru dan tim produksi. Syuting dimulai pada awal November tahun lalu. Prosesnya berjalan lancar selama delapan hari meski bujet dan kru serta pemain terbatas.

Keterbatasan itu justru menjadi nilai positif karena menurut Joko dan Tia, film itu jadi lebih realistis. Jika syuting di pasar misalnya, ujar Joko, orang-orang yang kebetulan sedang berada di sana pun diajak berpartisipasi. Begitu pun saat di penjara.

"Setelah post-production, kami mulai mendaftarkan ke berbagai festival film internasional. Di Indonesia, akan kami rilis Februari tahun depan," ujar Tia melanjutkan.

Menurut Joko, A Copy of My Mind sudah direncanakan lama dan ingin dibuat seperti kapsul waktu untuk Indonesia. Joko ingin merekam kondisi Indonesia, pada 2015.

"Saya ingin  A Copy of My Mind jadi time capsule Jakarta, Indonesia, sekarang. Jadi nanti kita bisa melihat situasi Indonesia yang sebenar-benar saat ini, kapan saja kita mau melihat ke belakang," ujar Joko.

Joko juga menjelaskan bahwa film itu tak berdiri sendiri, melainkan bagian dari sebuah trilogi. Selanjutnya ada A Copy of My Soul dan A Copy of My Heart. Namun tiga film itu berdiri sendiri dan tidak berkelanjutan. Yang jelas ada benang merah yang menyatukan tema.

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER