Kedubes Belanda Gelar Pesta Film Dokumenter Terbaik

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2015 16:47 WIB
Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015 dapat disaksikan secara gratis di Kedutaan Besar Belanda, Paviliun 28 dan Art Cinema di Institut Kesenian Jakarta.
Acara jumpa pers Festival Dokumenter Erasmus Huis 2015 di Kedutaan Besar Belanda, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/8). (CNNIndonesia/Ardita Mustafa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang dilakukan seseorang jika terjebak dalam sebuah peristiwa genting? Menyelamatkan diri atau membidik kamera? Sineas bisa dibilang salah satu orang yang paling pemberani di dunia, karena banyak dari mereka yang malah memilih opsi ke-dua.

Dan sejumlah peristiwa yang berhasil mereka bidik sebentar lagi dapat disaksikan melalui Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015.

Diselenggarakan untuk yang ke-empat kalinya dengan restu Kedutaan Besar Belanda, seluruh rangkaian Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015 yang diselenggarakan pada 6-13 September mendatang kembali menampilkan film-film dokumenter berkualitas dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi jangan dulu menguap ngantuk, karena film-film yang akan ditayangkan sudah terjamin kadar menghiburnya, seperti yang diklaim oleh Direktur Festival, Orlow Seunke kepada CNN Indonesia di Kedutaan Besar Belanda, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/8).

“Film dokumenter telah mengalami banyak evolusi. Salah satu pemicunya adalah keinginan dari pengiklan dan penyiar agar dokumenter lebih banyak ditonton. Oleh karena itu kini banyak sineas yang membuat film dokumenter lebih menghibur," kata Seunke.

Meski dibuat lebih menghibur, namun film-film dokumenter yang dibagi dalam kategori Music, Xtra, Discovery, Focus On Indonesia dan Focus On Film, ini tetaplah penting. Beberapa bahkan memiliki tema yang cukup berat.

Salah satu yang menarik untuk ditonton ialah film dokumenter berjudul I Will Be Murdered. Beberapa media yang diundang berkesempatan untuk menyaksikan penayangan terbatas film yang dirilis tahun 2013 itu.

Disutradarai oleh Justin Webster, film dokumenter ini menceritakan tentang misteri kematian Rodrigo Rosenberg, pengacara asal Guatemala, yang diduga ditembak oleh pemerintahan Presiden Guatemala Álvaro Colom.

Yang menarik, sebelum tewas Rosenberg meninggalkan jejak berupa video.

Tidak hanya berbau konspirasi, film dokumenter I Will Be Murdered juga memiliki akhir yang tidak disangka, mirip film fiksi. Tentu saja pola film seperti ini yang berusaha diangkat oleh Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015.

“Film dokumenter yang baik adalah yang menghibur, yang mampu membuat penontonnya terlena, apapun temanya. Kami berusaha menghadirkan film dokumenter dengan kualitas seperti itu agar masyarakat Indonesia bisa mulai mencintai jenis genre seperti ini,” ujar Seunke.

Dalam keterangan pers yang diterima, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol, mengatakan kalau film dokumenter penting untuk membuka mata seseorang.

“Film dokumenter menunjukkan kepada kita kalau ada dunia lain di luar sana. Semoga Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015 dapat menyumbang sebuah perubahan yang penting bagi masyarakat Indonesia,” kata Swartbol.

Festival Film Dokumenter Erasmus Huis 2015 dapat disaksikan secara gratis di Kedutaan Besar Belanda, Paviliun 28 dan Art Cinema di Institut Kesenian Jakarta. Untuk jadwal penayangan film bisa dilihat melalui situs www.erasmusdocfest.com.

[Gambas:Youtube] (ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER