Karya Ismail Marzuki Merambah Lapak Digital Dunia

Vega Probo | CNN Indonesia
Senin, 31 Agu 2015 07:21 WIB
Karya sang komponis legendaris bisa ditemukan di lapak musik digital besar macam iTunes Store, Apple Music, Deezer, KKBox, Amazon, Rdio, Tidal.
Sania, salah penyanyi yang terlibat di album musik The Harmony of Ismail Marzuki. (CNNIndonesia/Vega Probo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Turut bangga rasanya melihat karya komponis legendaris Ismail Marzuki sanggup merambah lapak musik digital besar macam  iTunes Store, Apple Music, Deezer, KKBox, Amazon, Rdio, termasuk Tidal, milik Jay Z.

Hal ini tak terlepas dari upaya musisi dan artis yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Indonesia (MPI) untuk merekam album musik The Harmony of Ismail Marzuki sekaligus mengedarkannya via Trilogy Digital.

Bersama Trilogy Digital, yang merupakan pendukung Believe Digital milik John Parapat, MPI mendistribusikan album tersebut ke 240 negara. Lagu-lagu klasik Ismail Marzuki mengalun hingga penjuru dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bekerja sama dengan Trilogy Digital, nantinya MPI memiliki akses untuk melihat hasil penjualan per hari, juga per tiga bulan,” kata Aldo Sianturi mewakili Believe Digital kepada CNN Indonesia, baru-baru ini.

Album musik berisi 11 lagu karya sang komponis keturunan Betawi, antara lain Kopral Jono, Aryati, Rindu Lukisan, Gugur Bunga, Sabda Alam. Kesebelas lagu tersebut diaransemen ulang oleh music director Iso Eddy.

Lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh sederet artis, antara lain Syaharani, Sania, Fla, Nina Tamam, Paul “T-Five,” Rieka Roeslan dan Reza “The Groove.” Mereka  mengaku senang dilibatkan dalam proyek kali ini.

“Bagaimana pun karya original Ismail Marzuki tetap best of the best,” kata Reza. “Tujuan kami menyanyikan kembali untuk memperpanjang umur karya Ismail Marzuki.”

Selain itu, Reza menambahkan, album dan konser The Harmony of Ismail Marzuki sekaligus untuk memperkenalkan kepada anak muda zaman sekarang karya-karya bagus anak muda zaman dahulu.

Ismail Marzuki  lahir di Senen, 5 November 1914, dan meninggal di Tanah Abang, 5 Januari 1958. Satu dekade kemudian, pada 1968, dibuka arena penghormatan baginya, Taman Ismail Marzuki.  

Sekalipun hidup sang komponis di dunia terbilang singkat, hanya 44 tahun, karya-karyanya tetap abadi hingga kini. Dan bahkan merambah ke lapak musik digital online yang ternama.   

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER