Jakarta, CNN Indonesia -- Meski terlihat sederhana pada awalnya, namun konser tunggal perdana penyanyi Andien tak sesederhana yang terlihat di awal. Andien menyajikan pertunjukan glamor dalam rangka perayaan 15 tahun ia berkarya di dunia musik Indonesia.
"Konser ini adalah gambaran dari saya, saya ingin menunjukkan ketidaksempurnaan saya, lihat saja panggungnya," kata Andien ketika menyapa penonton di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/9).
"Saya sengaja yang minta untuk panggungnya tidak dicat, saya deg-degan di atas panggung, pokoknya panggung tidak boleh terlihat. Inilah sifat absurd saya, silahkan menikmatinya malam ini," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ribuan Sahabat Setia, penggemar Andien, memadati Plenary Hall Jakarta Convention Centre Jakarta sejak menjelang petang, meski pintu gerbang baru dibuka pukul 19.00 WIB.
Konser yang bertajuk
Metamorfosa itu menghadirkan lima bintang tamu yang menemani Andien bernyanyi, ada Teza Sumendra, GAC, The Cash, Yovie Widianto, serta Llyod Pop featuring Kevin Julio.
Ketika memasuki Plenary Hall, yang tersaji memang hanyalah panggung yang terbuat dari papan triplek dengan bentuk yang tak terdefinisikan berlatar layar putih cekung sepanjang panggung.
Kondisi tersebut pada awalnya membuat tanda tanya akan keputusan Andien membiarkan konser perdana dan tunggalnya tersaji dalam panggung yang "mentah." Namun ia membuktikan ucapannya bahwa kesempurnaan hadir dari ketidaksempurnaan.
Andien pun sepanjang konser menunjukkan sisi glamor di dalam dirinya yang memukau penonton. Andien yang juga seorang pencinta fesyen memperlihatkan gaya busananya yang glamor dan unik.
Langgam Jawa membuka pertunjukan yang molor 30 menit dari yang seharusnya dimulai pukul 20.00 WIB. Setelahnya, Andien muncul dengan balutan kostum terbungkus kain yarn bersama para penari lainnya membawakan
Aku di Sini Untukmu karya Dewa 19.
Setelahnya, tanpa turun panggung, Andien berganti kostum tanpa harus menunjukkan bagian tubuhnya. Ia menyuguhkan teknik berganti pakaian dari desainer secara kilat. Dengan kini kostum ala ballerina, Andien menyanyikan
Rindu Ini yang dahulu sempat populer oleh grup Warna.
Sindiran Menohok ala AndienBaru sesi pertama dari lima bagian yang dijanjikan Andien, ia sudah beberapa kali ganti kostum. Ia menyerahkan kepada trio GAC untuk membawakan lagu
Milikmu Selalu, selagi Andien berganti pakaian di belakang panggung.
Lalu Andien membawakan lagu karya Titiek Puspa,
Bimbi. Lagu yang dibawa ulang oleh Andien pada album
Kirana, 2010 silam ini juga menjadi kesempatan bagi penyanyi jazz muda itu menyindir beberapa fenomena yang ia rasakan.
"
Emang masih ada yang manis tapi gadis?" kata Andien menyahuti lirik "
Bimbi nama seorang gadis sederhana tapi manis" yang dibawakan vokal latar. Celotehannya disambut tawa penonton.
Lalu lirik refrain "Cepat dia sesuaikan diri lagaknya bak peragawati" dikomentari Andien, "Biarin jadi peragawati, daripada peragawan merasa jadi perawagati?" Komentar Andien tersebut pun membuat penonton tertawa.
Kemudian bagian "
Bimbi tak mau kenal lagi kampungnya, Bimbi tak ingin kenal lagi saudaranya" pun tak ketinggalan disahut Andien, "Lupa kampung enggak apa-apa, tapi kalau habis selingkuh jangan lupa
clear chat," katanya disambut ledakan tawa dari penonton.
Hiburan dari Andien belum usai. Setelah sukses menyindir, ia membawakan
Tentang Aku. Dia juga berduet dengan penyanyi pria solo Teza Sumendra dalam lagu
Saat Bahagia.
Dengan suara Teza yang bass dan seksi, penampilan keduanya apik membuat suasana Plenary Hall penuh cinta. Namun, Andien pun kembali usil dengan menyindir Teza yang memiliki banyak penggemar lelaki yang 'cemburu' ketika Andien memintanya untuk berduet.
Tapi setelahnya, Andien dengan kalem membawakan lagu-lagu yang sendu seperti
Pulang, Teristimewa, Gemintang yang diubah aransemennya, lalu berduet dengan Yovie Widianto dalam
Kasih Putih serta
Gemilang.Yovie Widianto tak lepas dari sindiran Andien di atas panggung. Andien bertanya kepada pentolan Kahitna itu mengenai inspirasi lagu-lagu romantis yang sukses ia ciptakan. Namun, Yovie menjawabnya dengan kalem.
"Ah mas Yovie nih kalau di panggung aja kalem, kalau di
back stage saja,
nyamperin ngajak ngegosip," seloroh Andien yang membuat Yovie tampak kaget lalu tertawa bersama penonton.
Rusuhnya The CashSetelah menyanyikan beberapa lagu, bolak-balik berganti kostum, berjoget dan menghibur penonton, Andien tampak tak kehilangan tenaga untuk bernyanyi. Gayanya masih sangat atraktif di atas panggung.
Ia membawakan lagu
Satu Yang Tak Bisa Lepas yang disambung dengan penampilan duet khas EDM bersama Llyod Pop bersama Kevin Julio. Mereka kompak membawakan medley Ipanema-Valentine-Menjelma yang semakin menghangatkan malam.
Lagu
hit seperti
Jadikan Aku Pacarmu karya Sheila On 7, medley
Bisikan Hati dengan
Detik Tak Bertepi, serta persembahan khusus Andien untuk sang guru tercinta, Elfa Secioria yaitu
Selamat Jalan Kekasih, dibawakan semua dengan apik.
Ketika Andien tengah asik membawakan single terbaru dari album teranyarnya,
Let It Be My Way, penampilannya diganggu oleh sekumpulan pria. Ternyata empat pria itu adalah The Cash, yang beranggotakan Tora Sudiro, Vincent Rompies, Desta Mahendra, dan Ringgo Agus Rahman.
"Izinkan kami membawakan lagu
Let It Be My Way dengan cara kami," kata Ringgo, sang vokalis.
Hasilnya? Lagu
Let It Be My Way yang terasa pop berubah menjadi punk rock yang mengentak. Irama musik ini seolah membuka mata para penonton yang selama hampir tiga jam berdiri dan duduk melihat Andien bernyanyi.
Andien yang baru rampung berganti baju menjadi mini dress merah yang seksi, pun datang menghampiri para ayah-ayah muda itu. Dengan banyolan yang mengocok perut mengganggu Andien, 'kerusuhan' yang mereka ciptakan menjadi hiburan di Selasa yang mulai menyentuh tengah malam.
Bila dikira sudah usai, belum. Andien masih menyanyikan
Meniti Pelangi, Sahabat Setia dengan seluruh artis, dan
Moving On. Setelahnya, Andien masih memiliki
encore dengan harapan penonton akan meneriakkan "
We Want More".
Mungkin karena durasi yang terlalu lama dan para penonton hampir semuanya akan bekerja di pagi hari, beberapa penonton sudah keburu pulang dan hanya terduduk terdiam menunggu
encore dimainkan. Andien pun keluar dengan
long dress putih cantik yang ia kenakan saat menikah membawakan
Akankah Mungkin bersama lima music directornya.
"Alhamdulillah bisa memberikan sebuah cerita. Konser ini berasal dari sebuah kebaikan, semoga bisa dibawa pulang dengan kebaikan juga," kata Andien pada jumpa pers setelah konser. "Semua keringat terbayar. Semua yang terlibat dalam konser ini bekerja dengan penuh cinta, dan atas nama seni," kata Andien.
(chs)