Jakarta, CNN Indonesia -- Merayakan 20 tahun kebersamaan di ranah musik, Korn benar-benar memanjakan para penggemarnya. Bukan sekadar menggelar tur konser dan menyanyikan kembali lagu di album perdana
Korn (1994), mereka juga merilis buku.
“Sebetulnya saya sendiri semula bingung bagaimana merayakan kebersamaan kami selama 20 tahun,” kata Jonathan Davis dalam wawancara dengan sebuah radio lokal Philadelphia. “Lalu, kami putuskan memainkan kembali lagu-lagu di album perdana.”
“Begitu tahu perayaan 20 tahun kami menjadi
hits, saatnya memulai konser,” kata Davis. Konser Korn bakal dimulai di Amerika Utara pada 1 Oktober mendatang, tapi sebelumnya mereka menggebrak Festival Musik Rock in Rio, di Brasil, pada Sabtu lusa (19/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korn dibentuk di California, AS, ini pada 1993, oleh Davis (vokal, bagpipes), James "Munky" Shaffer (gitar), Brian "Head" Welch (gitar, vokal latar), Reginald "Fieldy" Arvizu (bass), plus Ray Luzier (drums), yang kemudian digantikan David Silveria pada 2007.
Sebelum berkibar dengan bendera Korn, awalnya mereka menamakan band-nya L.A.P.D. Berselang setahun setelah merilis album demo
Neidermayer's Mind (1993), mereka merilis album
self-titled Korn (1994) yang segera diestafet sepuluh album berikutnya.
Majalah Rolling Stone menabalkan album perdana
Korn sebagai karya monumental dan menyebutnya,
"the most important metal record of the last 20 years.” Diakui oleh Munky, album perdana itu masih saja membuat personel merinding saat mendengarnya.
“Suatu kali, kami berkendara dan mendengarkan salah satu lagu yang masih kasar
mixing-nya, lalu kami semua merinding,” kata sang gitaris kepada Rolling Stone. Album tersebut memuat lagu andalan
Blind, Predictable, dan
Shoots and Ladders.[Gambas:Youtube]Kini, telah 20 tahun berlalu, Korn kembali mengenang kejayaan masa lalu, sekaligus menghapus embel-embel nu metal. Dikabarkan laman Loudwire, tahun ini, Davis dkk tak sekadar menggelar konser ulang tahun, melainkan juga merilis buku kumpulan foto.
Buku setebal 300 halaman yang dicetak dalam jumlah terbatas ini berisikan parade foto Korn sepanjang karier mereka. Ada yang sedang santai di ruang ganti, beraksi di atas panggung, sampai memasang tampang serius di studio rekaman.
Disebutkan laman Blabbermouth, buku foto edisi khusus yang diimbuhi catatan khusus plus tanda tangan per personel atau CD album musik itu bisa dipesan lewat laman
Pledge Music. Harganya dibanderol US$150 atau setara Rp2.164.550.
[Gambas:Youtube]Diakui Davis, dalam wawancara dengan The Pulse of Radio, banyak perubahan dialami Korn selama 20 tahun berkarier. Sejak awal hingga menjadi band yang sukses menjual 10 juta kopi album dan menjadi pesaing Deftones, Limp Bizkit, Coal Chamber, pada era ’90-an.
“Saat merekam album perdana, kami masih sangat muda. Kami cuma bocah-bocah berandal yang mabuk setiap hari. Kami bermusik dan bermimpi, melakoni hal-hal di luar kewajaran,” kata Davis. “Saya sama sekali tak menyesal. Justru inilah fase favorit saya.”
Dua dekade berlalu, kini Davis mengaku Korn tak sekadar bermusik. Mereka juga menebar pengaruh baik kepada orang-orang, sekaligus membantu orang-orang. Hal ini juga diakui Munky dalam wawancara dengan Loudwire.
“Siapa pun tahu, dulu kami cuma bocah-bocah berandal,” kata sang gitaris. “Pengalaman memainkan lagu-lagu dari album pertama benar-benar menyenangkan, karena mereka cenderung
kooky dengan struktur yang tak masuk akal.”
Meskipun demikian, Davis senang album perdana Korn sukses di pasaran. Kini, Korn siap menggelar konser dan membawakan keseluruhan lagu dari album perdana
self-titled itu. “Sungguh menyenangkan,” kata Davis. “Memori lama terbawa kembali.”
Sementara itu, Head memastikan tahun mendatang Korn bakal merilis album baru. “Sepekan kemarin, kami sudah mulai mencicil menggarap lagu baru. Kami sudah punya seabrek ide, jadi tak lama lagi bakal dirilis. Pokoknya benar-benar
danged heavy.”
Sayangnya, Silveria tak bisa bergabung dalam keriaan 20 tahun Korn. Tanpa alasan jelas, ia terpaksa absen mengikuti konser maupun menggarap album baru. Lewat akun Facebook, ia menyatakan permohonan maaf kepada fans Korn.
"
To all the Korn fans around the world, I want to thank you with all of my heart for all of the success. Without the fans, Korn would just be a hobby. As we celebrate the 20th anniversary of our debut release, I can't believe it's been 20 long years. I'm sorry to all of the fans that I couldn't be there on tour to celebrate the anniversary, but that's just the way it goes."
Setelah pensiun dari Korn, Silveria menetap di Huntington Beach, California, dan menjalani bisnis restauran. Meski begitu, ia masih aktif
nge-drum sebagaimana tersimak via lini masa akun Facebook-nya.
(vga/vga)