Jakarta, CNN Indonesia -- Kalau kebanyakan perempuan takut terpapar sinar matahari untuk menghindari kulitnya menghitam, Melanie Putria justru sebaliknya. Puteri Indonesia 2002 itu justru senang kulit kuning langsatnya semakin menghitam hari demi hari.
Perempuan yang kerap didapuk sebagai presenter itu mengatakan perubahan warna kulitnya sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2012 lalu. Saat ia memulai aktivitas yang sangat ia gandrungi, yaitu lari.
"Semenjak lari di luar ruang pada 2012 sampai hari ini aku hitam banget. Apalagi aku suka
long run atau lari di atas satu jam," kata Melanie saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengaku tidak merasa terganggu dengan kulit gelapnya itu. Bahkan dengan warna kulit bak sawo matang itu, ia merasa kondisi tubuhnya lebih sehat.
"Kulitku memang aslinya juga tidak putih. Dengan kulit yang sedikit eksotis, berasa fit saja," ujarnya.
Istri dari Angga 'Maliq and D'essentials' itu juga merasa tak perlu takut dengan apapun ketika keluar rumah. Ia merasa lebih nyaman karena lebih berani berhadapan dengan matahari.
Kendati tidak menghindari diri dari matahari, tapi Melanie juga tidak lupa menjaga kesehatan kulitnya. Setiap ingin berkegiatan di luar rumah ia selalu menggunakan tabir surya untuk melindungi dirinya dari pancaran sinar UV.
Kini, Melanie pun terlihat percaya diri dengan kulitnya. Tidak ada sedikit pun keinginan untuk melakukan perawatan demi mendapatkan kulit yang kembali cerah.
"Aku sih senang aja. Aku juga senang liat perempuan yang kulitnya agak hitam karena kelihatan aktif dan tidak takut berpetualang di luar sana," kata dia.
Lari Bagian HidupBagi Melanie lari tidak hanya sekadar olahraga atau gaya hidup semata. Buatnya lari sudah menjadi bagian dari hidupnya.
"Lari itu bukan kewajiban atau bentuk dari hukuman, buat aku lari itu
part of my life," ujar Melanie.
Saking cintanya dengan olahraga itu, sudah banyak kompetisi lari yang ia ikuti. Tidak hanya tingkat nasional, kompetisi tingkat internasional pun ia libas.
Tapi, tahun ini ia terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengikuti kompetisi lari yang telah ia incar lama, Berlin Marathon. Kondisi tubuh yang menurun membuatnya gagal berangkat.
"Gantinya Bali Marathon saja. Tahun depan baru daftar lagi Berlin Marathon," ujarnya.
(ard/ard)