Jakarta, CNN Indonesia -- Film dokumenter penyanyi asal Inggris, Amy Winehouse, dijadikan sebagai materi kampanye anti-narkoba di sebuah penjara di Thailand.
Film yang diberi judul
Amy dan diproduseri Asif Kapadia itu menceritakan tentang perjuangan Amy menghadapi ketenaran dan kematiannya yang diakibatkan oleh ketergantungan alkohol pada 2011.
Film dokumenter itu mulai tayang di Inggris sejak Juli dan laris di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilaporkan The Guardian, penjara bagi kaum remaja tersebut terletak di Bangkok. Film Amy sendiri digunakan sebagai upaya untuk mengingatkan anak muda agar terhindar dari kehidupan narkoba.
"Saya pikir, film
Amy ini adalah suatu kisah nyata yang menceritakan masalah sesungguhnya dalam masyarakat, terutama diantara anak muda," kata Kamron Chudecha dari Stop Drink Network.
"Ketika Amy merasa tertekan, ia mulai meminum alkohol, namun ia diberkahi. Belum terlambat bagi para pelajar untuk menemukan berkah itu dan belajar dari kesalahan Amy. Sayangnya, Amy kalah dalam pertempuran, namun para pelajar ini masih punya kesempatan," tambahnya.
Dilansir dari NME, film dokumenter
Amy itu menjadi film dokumenter terbesar kedua di bioskop Inggris, dengan keuntungan sekitar £3,44 juta atau sekitar Rp76 miliar.
Film tersebut mengalahkan film lainnya, antara lain
Senna, yang memiliki keuntungan sekitar £.3.17 juta atau sekitar Rp 67 miliar, serta
March Of The Penguins, dengan keuntungan sekitar £3,3 juta atau sekitar Rp74 miliar
Sementara itu, film yang diproduseri Michael Moore pada 2004,
Fahrenheit 9/11, masih menjadi pemimpin di bioskop Inggris, dengan keuntungan mencapai £6,5 juta atau sekitar Rp145 miliar.
(utw/utw)