Jakarta, CNN Indonesia -- "Kalau bukan Adipati Dolken, saya enggak tahu siapa lagi yang pantas memerankan Jenderal Soedirman," ujar Viva Westi, sutradara Jenderal Soedirman saat penayangan perdana film itu di Kuningan, Jakarta, Senin (24/8).
Pernyataan itu seakan menjawab badai kritik soal penempatan Adi sebagai pemeran Jenderal Soedirman. Aktor muda itu sering mendapat cibiran sejak pertama kali diumumkan sebagai pemeran Soedirman, pada awal 2015. Ia dianggap tak pantas memerankan Jenderal Soedirman.
Untungnya Adi bukan seorang emosional. Ia menanggapi badai kritik tersebut dengan tenang. Adi bahkan sadar sejak lama, bakal ada banyak kritik yang tertuju kepadanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saya memerankan sosok yang luar biasa. Pasti akan banyak kritikan, akan banyak masukan dari orang-orang," tuturnya. Adi tak kehilangan semangat. Meski dihujani kritik pedas, Adi tetap mengerahkan kemampuannya memerankan Sang Jenderal. Ia menganggap kritik-kritik yang ada sebagai masukan.
"Itu semua sah-sah saja selama masuk akal, ada benarnya, dan membangun," kata pria 24 tahun itu. Ia pun belajar banyak dari perannya.
Nama JalanSelain terlatih menghadapi kritik, Adi juga jadi lebih mengenal sosok Soedirman. Sebab sebelumnya ia mengaku hanya tahu Sang Jenderal Gerilya hanya sebatas nama jalan di Jakarta.
"Jujur saya sebelumnya kayak anak-anak muda lainnya. Cuma tahu Soedirman sebagai nama jalan," ujar bintang
Perahu Kertas itu. Awalnya itu menjadi kendala. Ia jadi kesulitan menyelami Soedirman. Apalagi sosoknya telah tiada. Adi tak punya panutan untuk dicontoh.
Yang paling sulit, kata Adi, adalah mengetahui bagaimana Soedirman berbicara. Bahkan ia tak mengetahui suaranya. Beruntung, ia mendapat bantuan dari garis keturunan langsung Jenderal Soedirman yang masih hidup.
"Akhirnya saya interpretasi sendiri dan tanya ke anaknya, Pak Teguh, 'Seperti apa Soedirman kalau bicara sama orang?' Katanya dia perokok jadi suaranya agak berat," Adi menjelaskan.
Selain dibantu anak Soedirman, Adi juga banyak mencari referensi sendiri di buku-buku dan berbagai situs di internet. Sampai syuting berlangsung pun ia masih melakukan proses itu.
[Gambas:Youtube]"Pokoknya jangan sampai ada terpeleset sedikit pun. Sayang," kata pria yang mengawali karier akting lewat sinetron
Kepompong itu.
Proses syuting dan pendalaman karakter yang ia lalui selama kurang lebih enam bulan, membuat pandangannya terhadap Jenderal Soedirman berubah. Ia kini sangat mengagumi jenderal yang dikenal dengan taktik perang gerilya itu.
"Timbul rasa bergetar di hati saya. Saya harus lebih menghargai pahlawan," ucapnya.
Adi memerankan Jenderal Soedirman didampingi berbagai nama besar perfilman Tanah Air. Ada Ibnu Jamil sebagai Kapten Nolly, Baim Wong sebagai Presiden Soekarno, Nugie sebagai Moh. Hatta, Mathias Muchus sebagai Tan Malaka, dan Lukman Sardi sebagai Jusuf Ronodipuro.
Film biopik itu bakal tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 27 Agustus 2015.
(rsa/vga)