Sulitnya Menelusuri Jejak Karya Basoeki Abdullah

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2015 18:08 WIB
Lukisan Basoeki Abdullah tersebar di mana-mana. Butuh waktu 10 tahun untuk menelusurinya. Kebanyakan jadi milik kolektor atau tersimpan di Istana Negara.
Basoeki Abdullah banyak melukis tokoh besar. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepuluh tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi Mikke Susanto untuk meriset koleksi-koleksi Basoeki Abdullah. Koleksi-koleksi itu kini terpajang indah di pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah, yang diselenggarakan di Museum Nasional, 19-30 September 2015.

"Karyanya Basoeki Abdullah itu tersebar di seluruh dunia," kata Mikke, kurator pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah kepada CNN Indonesia. "Karyanya lebih dari 5000 buah dalam bentuk sketsa dan lukisan," lanjutnya.

Dari ribuan karya Basoeki itu, ratusan di antaranya sudah dikenal masyarakat Indonesia. Misalnya gambar Pangeran Diponegoro, Soekarno, hingga Nyi Roro Kidul. Tak hanya tokoh, ada juga gambar kisah mitologi seperti Jaka Tarub.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan karya lainnya tersebar luas. Ada yang disimpan oleh Museum Basoeki Abdullah di Cilandak. Istana Negara dan Museum Nasional pun memajangnya. Masih banyak yang dimiliki para kolektor dan tak terdeteksi negara.

"Kami tidak bisa melacak ruang-ruang kolektor. Saya tidak tahu apakah pihak museum sudah menginventarisasi dan menyimpan arsip karya Basoeki yang ada di kolektor," kata Mikke.

"Kalau di luar negeri, hampir di setiap lelang selalu ada karya Basoeki. Kolektor-kolektor itu banyak yang menyimpan karya Basoeki, dan mungkin tidak cuma satu lukisan untuk setiap kolektor," ujar Mikke melanjutkan. Itu bukti betapa Basoeki amat populer dan dikenal.

Beruntungnya, menurut Mikke, koleksi di luar negeri sebagian besar adalah gambar wajah pesanan dari tokoh yang tak dikenal. Ada pula gambar sosok yang telanjang, tak ketinggalan pemandangan alam. Gambar yang bertema nasionalis sudah "diamankan" oleh negara.

Namun bukan berarti Mikke tidak mengalami kesulitan lain. Di dalam negeri, keluarga Basoeki ternyata tidak mendokumentasikan karya-karya sang maestro. Hanya segelintir karyanya yang punya dokumentasi pembuatan.

"Selain itu, akses ke Istana Negara juga tidak mudah. Birokrasi," ujar Mikke mengungkapkan.

Karya Basoeki bisa sampai Istana karena presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno mengoleksi banyak lukisannya. Koleksi itu pun dipajang di Istana Negara atau Merdeka.

Dihibahkan untuk negara

Lukisan Basoeki Abdullah banyak yang tersimpan di Istana Negara. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Joko Marsono, Kepala Museum Basoeki Abdullah mengisahkan bahwa sepeninggal sang maestro, koleksi lukisannya banyak yang dihibahkan kepada negara. Hibah itu pun menambah koleksi Istana, di samping peninggalan Soekarno.

"Tiga bulan sebelum kematiannya, Basoeki menulis surat wasiat yang menyebutkan bahwa seluruh harta dan koleksinya dibagi rata kepada tiga pihak, yaitu Saraswati selaku anak pertama, Sidawati selaku anak kedua, dan kepada negara," kata Joko kepada CNN Indonesia, beberapa waktu lalu. "Negara sudah dianggap menjadi bagian dari hidup Basoeki."

Sepanjang hidupnya, Basoeki menikah empat kali. Pertama dengan seorang wanita Belanda bernama Josephine. Dari pernikahan itu ia memiliki seorang putri bernama Saraswati.

Pernikahan dengan Josephine kandas. Sang maestro pun menikah kembali dengan wanita Belanda, Maria Mitchelle. Pada pernikahan kedua ini, Basoeki tak memiliki anak. Namun lagi-lagi ia menyudahi pernikahannya.

Di era '60-an, Basoeki menjadi pelukis Raja Thailand. Selama 15 tahun di Negeri Gajah Putih, ia sempat menikah dua kali. Dengan istrinya yang keempat, Nataya Narerat, Basoeki memiliki seorang putri bernama Sidawati Basoeki Abdullah. Nataya adalah istri terakhir sang maestro hingga akhir hayatnya.

Seluruh benda koleksi Basoeki akhirnya berpindah tangan ke negara dengan bantuan Nataya dan Sidawati pada 1995. Pihak keluarga menyerahkan ratusan karya Basoeki yang tak dilihat publik, beserta rumah di Jalan Keuangan Raya, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kini, rumah dua lantai yang terbilang sederhana untuk seorang pelukis besar dunia itu menjadi museum tersembunyi di perumahan elite. Rumah itu menggambarkan Basoeki, yang tetap sederhana di tengah pergaulan glamornya. (rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER