Jakarta, CNN Indonesia --
“Sorry for swearing on the show tonight. It's not big and it's not clever. Wish Karen Mav had kept a seat.” Kalimat itu dicuitkan Simon Cowell via akun
Twitter, dua hari lalu.
Tak cukup sekali, sang juri
X Factor mencuitkan lagi penyesalannya via
Twitter,
“Yes I did apologise to my contestants.” Ia menyesal telah menyakiti perasaan kontestan dengan kata-kata sarkas.
Hampir dua dekade terakhir, agaknya pemirsa acara televisi macam
Pop Idol, American Idol, X Factor dan
Britain’s Got Talent, tak asing dengan wajah juri “
killer" yang satu ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada-ada saja komentar sarkas yang terlontar dari mulut Simon, dan tak jarang membuat wajah kontestan memerah, atau bahkan menitikkan air mata saking emosi.
"
Last year I described someone as being the worst singer in America. I think you're possibly the worst singer in the world." Begitu komentar yang suatu kali pernah dilontarkan Simon dengan enteng kepada kontestan sebuah kompetisi adu bakat.
Namun beberapa hari lalu, sebagaimana dikabarkan laman EW, Simon seperti kena batunya. Ia mengumpat dengan kata kasar f*** di hadapan kontestan, dan belakangan merasa sangat menyesal.
Begitulah Simon. Juri “
killer” berbagai kompetisi adu bakat ini akan selalu dibenci sekaligus dicintai. Tak sedikit orang memaklumi kata-kata sarkasnya sebagai “ampelas” agar aksi
live kontestan lebih baik.
“Dia memang jago
bully, dia master
bully,” kata Paula Abdul, penyanyi terkenal era ’80-an yang menjadi juri
American Idol musim awal, era 2002-2009, tentang rekannya, Simon.
“Hari pertama menjadi juri di musim pertama saya keluar ruangan sampai tujuh kali. Tujuh kali,” kata Paula. “Saya tak habis pikir ada orang tega meremuk perasaan bocah rapuh begitu rupa."
Si pelantun
Rush, Rush ini mengaku tak tahan melihat momen emosional terjadi berulang kali di depan mata. Walaupun ia menyadari, kunci sukses adalah kerja keras dan tahan banting.
“Saya maklum, memang tidak mudah menerima kritik yang tidak konstruktif dari seseorang,” kata sang penari dan koreografer. Setelah tujuh tahun, Paula pun "pensiun" sebagai juri
American Idol.Lalu, juri-juri lain datang dan pergi. Suasana kompetisi pun terus berganti. Namun tidak demikian halnya mulut Simon. Kata-kata sarkas masih saja terlontar dari mulutnya.
Hari ini (7/10), Simon genap berusia 56 tahun. Di usia paruh baya, sepatutnya ia lebih bijak, sabar, dan pengertian. Namun Simon tetaplah Simon dengan segala kekhasannya.
Sekalipun bermulut pedas, tapi siapa pun tahun Simon bertangan dingin. Tak terhitung solois dan kelompok musik yang sukses dimanufaktur oleh Simon, berkat instingnya yang kuat.
Laman Much menyatakan, para penikmat musik harus berterima kasih kepada Simon yang telah memanufaktur kelompok musik One Direction, Westlife, Little Mix, Il Divo, dan lain-lain.
Ia juga berjasa mengorbitkan Leona Lewis, Olly Murs, Susan Boyle, Ella Henderson, dan masih banyak lagi. Dan agaknya, Simon belum berniat pensiun sebagai juri kompetisi adu bakat.
Kehadiran, kata-kata sarkas, dan artis hasil manufaktur Simon masih dinanti-nantikan pencinta musik, juga pemirsa setia acara musiknya.
X Factor tanpa Simon, seperti makanan tanpa garam.
(vga/vga)