Hari-hari Terakhir Michael Jackson Dibuat Serial Televisi

Vega Probo | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Okt 2015 10:21 WIB
Sekalipun telah mangkat pada 25 Juni 2009, hingga kini karya-karya Jacko masih beredar luas.
Michael Jackson (Frank Micelotta/ImageDirect)
Jakarta, CNN Indonesia -- Agaknya tak mudah membendung kenangan tentang Michael Jackson. Sekalipun ia telah mangkat secara mengejutkan pada 25 Juni 2009, hingga kini karya-karyanya masih beredar luas.

Penyanyi yang juga dikenal dengan nama beken Jacko ini meninggal di usia 50 tahun di rumahnya di Los Angeles, Amerika Serikat. Dikabarkan Biography, jantungnya mendadak berhenti.

Laman Ace Showbiz menyatakan, pelantun Black or With ini meninggal setelah menenggak obat propofol dan benzodiazepine yang diresepkan oleh dokter pribadinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jasad sang bintang disemayamkan di Forest Lawn Memorial Park, Los Angeles, pada 3 September 2009. Pemakamannya dihadiri mantan istri Lisa Marie Presley, juga sahabatnya, Elizabeth Taylor.

Jacko telah meniti karier sejak masih sangat belia. Namun namanya melejit begitu ia bersolo karier dan merilis album Thriller (1982). Sejak itu, ia juluki Raja Pop.

Hanya berselang satu bulan pasca kematiannya, film dokumenter This Is It dirilis, pada Oktober 2009. Film ini menampilkan kumpulan video kegiatan Jacko saat wawancara, latihan, dan di balik layar.  

Disusul berikutnya, perilisan beberapa album berisi lagu-lagu Jacko yang sebelumnya kadung direkam. Salah satunya, Xscape (2014) yang menempati peringkat dua Top 200 Album Billboard.

Baru-baru ini laman Deadline mengabarkan, momen terakhir Jacko siap dirangkum dalam serial televisi oleh produser dan penulis buku Tavis Smiley bersama Warner Bros. Television Group (WBTG).

“Serial televisi ini akan menampilkan pasang surut kehidupan sang bintang pop menjelang akhir hayatnya,” demikian pernyataan dari pihak Warner Bros.

“Termasuk upayanya memburu privasi di tengah kehidupannya yang terus disorot publik, lebih sering dibanding pesohor lain, juga tekan hidup yang membuatnya rapuh dan susah hidup.”

Kisah serial televisi ini diangkat dari dua buku yang diterbitkan Smiley, yaitu Before You Judge Me: The Triumph and Tragedy of Michael Jackson’s Last Days dan My Journey with Maya.

Buku pertama serta ke-dua ini masing-masing mengisahkan tentang 16 pekan terakhir dalam kehidupan sang Raja Pop serta persahabatan 30 tahun dengan penyair dan aktivis Maya Angelou.

Sebelumnya, WBTG dan Smiley pernah bekerja sama menggarap serial televisi yang diangkat dari buku lain, Death Of A King: The Real Story of Dr. Martin Luther King, Jr.’s Final Year.

Buku Before You Judge Me sendiri baru akan diterbitkan pada 2016. Isinya mengisahkan hari-hari terakhir sang bintang di mana  ketenaran membuatnya susah hidup dan rapuh secara sosial.

Sedangkan My Journey with Maya sudah beredar April 2015. Berisi memori persabahatan Jacko dengan Maya, sang penyair, sejarawan, sineas, dan aktivis hak asasi.

Serial televisi tentang hari-hari terakhir Jacko yang belum diketahui judulnya ini bakal disutradarai oleh sineas kaliber Tony Award, Kenny Leon.

Before You Judge Me ditulis oleh Smiley bertandem dengan David Ritz. Sejauh ini, Smiley sudah merilis 19 buku, termasuk memoarnya sendiri, What I Know For Sure: My Story of Growing Up in America.

Di luar itu, Smiley juga dikenal sebagai pemandu acara bincang-bincang Tavis Smiley di PBS dan The Tavis Smiley Show di Public Radio International (PRI). (vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER