Apresiasi untuk Si 'Anak Bawang' di Festival Film Indonesia

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Senin, 19 Okt 2015 19:46 WIB
Sekalipun tergolong "anak bawang," kategori Film Animasi Terbaik di Festival Film Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata.
Lukman Sardi (Detikcom Fotografer/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini, panitia Festival Film Indonesia (FFI) secara rutin membagikan Piala Citra untuk para pemenang yang meliputi belasan kategori, dari Film Bioskop Terbaik (Piala Citra Utama) sampai Tata Sinematografi Terbaik.

Sejak dua tahun belakangan ini, bertambah kategori baru: Film Animasi Terbaik. Tak disangka, sejak tahun pertama 2013, jumlah pendaftarnya, membeludak, bahkan melebihi film layar lebar, film layar kaca, maupun film pendek.

Hal ini membuktikan, sekalipun tergolong "anak bawang," kategori Film Animasi Terbaik tak bisa dipandang sebelah mata. Justru film animasi adalah potensi yang turut berperan dalam memajukan dunia perfilman Indonesia. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapat tersebut disampaikan oleh aktor dan sineas Lukman Sardi, selaku juru bicara FFI 2015. Menurutnya, keberadaan kategori Film Animasi Terbaik di FFI merupakan arena bagi animator muda Indonesia unjuk gigi.

"Keberadaan film animasi dalam FFI 2015 ini sangat penting, karena mereka juga termasuk kreasi film, maka dari itu kita apresiasi keberadaan mereka," Lukman mengatakan kepada awak pers di bilangan Kuningan, Jakarta, pada Senin (19/10).

Menurutnya, pembuatan film animasi sangat rumit dibandingkan film biasa. Selain itu, dana yang diperlukan pun tidak sedikit.

"Tidak mudah kalau buat film animasi, harus gambar per adegan, melibatkan banyak orang dan dananya sangat besar," dia menceritakan.

Mengutip pernyataannya, pengerjaan film animasi yang memakan dua tahun saja memerlukan biaya sebesar Rp50 miliar. Biaya selangit dipandang sebagai salah satu hambatan membuat film animasi.

Lukman pun berharap, ke depannya, film animasi dapat lebih diapresiasi. Dengan begitu akan timbul kesadaran agar para kreator atau animator aktif membuat film animasi.

Lukman menambahkan, adanya kategori Film Animasi Terbaik di FFI dapat membuka mata pengusaha untuk menginvestasikan uangnya dalam proses pembuatan film animasi.

Orang asing saja sudah melihat potensi film animasi Indonesia, masa kita enggak sih?Lukman Sardi
Syarat Film Animasi Merambah FFI

Bila film-film yang berpartisipasi di FFI harus lebih dulu ditayangkan di stasiun televisi atau bioskop, maka tidak demikian halnya film animasi.

"Ya, mereka bebas mendaftar kok, enggak perlu sudah tayang di stasiun televisi atau bioskop kalau mau ikut serta dalam FFI," ia menegaskan.

Menurut Lukman, di Indonesia sendiri masih jarang budaya menonton film animasi buatan dalam negeri di bioskop. Jika syarat seperti itu harus dilaksanakan, akan sulit bagi film animasi Indonesia untuk berpartisipasi.

Meskipun dipermudah dari syarat tersebut, bukan lantas tak ada syarat lain yang mengikat film animasi. Menurut Lukman, juga disyaratkan film animasi menyajikan sebuah cerita yang utuh, bukan bagian per bagian.

Potensi Film Animasi Indonesia

Film animasi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, bahkan para produser dan kreatornya pun memiliki kreativitas tinggi dan mumpuni.

Salah satu bukti kreator film animasi Indonesia kreatif adalah jumlah orang yang berpartisipasi dalam film animasi asing sungguh banyak.

"Banyak film animasi asing yang melibatkan orang Indonesia di dalamnya," tutur Lukman. "Orang asing saja sudah melihat potensi film animasi Indonesia, masa kita enggak sih?"

Film animasi yang diikut sertakan dalam FFI 2015 berjumlah 17 film. Lukman sendiri belum mengetahui judul-judul dari film tersebut.

Namun ia kembali menegaskan, bahwa film animasi harus dibudidayakan dan terus didukung agar jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya. "Film animasi wajib dan patut di apresiasi, ya."

Malam puncak FFI 2015 sendiri akan dilaksanakan pada 21 November di ICE, Serpong, Banten. Sejauh ini sudah banyak film yang mendaftar, terdapat 10 film dokumenter panjang, 53 film dokumenter pendek, 113 film pendek, 17 film televisi dan 58 film bioskop.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER