Jakarta, CNN Indonesia -- Film karya sutradara Garin Nugroho dan Ismail Basbeth, masing-masing
Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto dan
Mencari Hilal, siap memukau publik di Tokyo, Jepang, pada akhir Oktober ini, di Tokyo International Film Festival (TIFF) 2015.
"Festival luar negeri yang akan dihadapi Indonesia dalam waktu dekat adalah Tokyo International Film Festival. Di sana, film
Guru Bangsa Tjokroaminoto dan
Mencari Hilal akan di-
screening," kata Robby Ertanto, Ketua Bidang Kerja Sama Luar Negeri Badan Perfilman Indonesia kepada CNN Indonesia di Senayan City, Jakarta, pada Kamis (15/10).
Tahun ini, TIFF memasuki perhelatan ke-28, dan untuk kesekian kalinya, Garin Nugroho turut berpartisipasi. Sebelum
Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto, karya lain Garin yang berjudul
Mata Tertutup juga pernah ditayangkan di TIFF 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto yang dimainkan oleh aktor Reza Rahadian dijadwalkan akan masuk
screening international TIFF, pada 24 Oktober 2015, di Toho Cinema Roppongi Hills dengan judul
The Hijra.Di Indonesia sendiri,
Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto telah dirilis sejak April lalu dan mendapatkan sambutan cukup positif dari pasar dalam negeri.
Sedangkan
Mencari Hilal juga turut tampil di layar TIFF dengan judul
The Crescent Moon. Film karya Ismail Basbeth ini dibintangi oleh Oka Antara dan Deddy Sutomo. Ismail sendiri dijadwalkan akan menghadiri
screening tersebut.
Mencari Hilal dirilis bertepatan dengan momentum Lebaran tahun ini, berbarengan tiga film lokal lain,
Lamaran, Comic 8: Casino's King, dan
Surga yang Tak Dirindukan.Di antara keempat film lokal yang berebut kursi penonton pada saat liburan itu,
Mencari Hilal berlalu dari layar bioskop lebih cepat dibandingkan yang lain karena minimnya capaian jumlah penonton.
Namun film yang bercerita tentang kiprah ahli hisab ini mendapatkan apresiasi positif dari para pengamat film di Indonesia. Dengan nilai 7,6 versi IMDb,
Mencari Hilal dianggap berkualitas baik tapi kurang beruntung dari sisi komersil.
Mencari Hilal akan ditayangkan pada 28 Oktober di Toho Cinemas Roppongi Hills, Tokyo.
"Menurut saya film Indonesia itu seksi di setiap ajang film internasional, karena Indonesia memiliki kultur dan
statement yang kuat akan isu-isu internasional," kata Robby. "Selain itu, ide cerita yang sederhana dengan
story telling yang khas cukup memukau pasar internasional."
(end/vga)