Misi Penyelamatan Mata-mata dalam 'Bridge of Spies'

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2015 11:57 WIB
Sekalipun berlatar Perang Dingin, era 1947–1991, film garapan Steven Spielberg ini tidak menyajikan baku tembak berlebihan, melainkan baku negoisasi.
Tom Hanks, bintang utama Bridge of Spies arahan sutradara Steven Spielberg. (CNNIndonesia Reuters Photo/Max Rossi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet sempat memanas semasa Perang Dingin. Sepanjang era 1947–1991, kedua negeri adidaya, atau tepatnya Blok Barat dan Blok Timur, berlomba menjadi penguasa dunia.

Gambaran inilah yang disajikan oleh sineas jenius Steven Spielberg dalam film anyar garapannya, Bridge of Spies. Sekalipun berlatar Perang Dingin, film ini tidak menyajikan baku tembak berlebihan, melainkan baku negoisasi.

Dikisahkan, Uni Soviet mengirimkan mata-matanya, Rudolf Abel (diperankan Mark Lyrance), ke AS. Namun kedok mata-mata Negeri Beruang Merah ini keburu diketahui oleh CIA, maka ia terpaksa mendekam di penjara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parahnya, Abel terancam hukuman mati. Untung saja, ia mendapat pembelaan dari James B. Donovan (diperankan Tom Hanks). Sang pengacara mengatakan, setiap manusia memiliki hak untuk diproteksi, sekalipun mata-mata lawan, Uni Soviet.

Keputusan Donovan menjadi pengacara Abel sontak mengundang amarah masyarakat, juga petinggi Negeri Paman Sam. Donovan dinilai salah langkah telah membela musuh terbesar AS pada saat itu. Namun Donovan tetap berpegang teguh pada pendiriannya.

Mengetahui hal ini, jajaran pemerintah AS ingin membalas Uni Soviet dengan mengirimkan seorang pilot untuk memata-matai aktivitas tentara Uni Soviet. Pilot itu bernama Francis Gary Powers alias Austin Powell.

Ternyata, Powell pun bernasib sama seperti Abel. Pesawat yang diterbangkannya mengalami nahas: jatuh di tanah Soviet. Sudah pasti ia ditangkap para tentara komunis, dan tidak luput dari ancaman hukuman penjara.

Kedua tahanan Perang Dingin itu, Abel dan Powers, sama-sama menghadapi hukuman mati. Namun berkat otak encer Donovan, nasib mereka kemungkinan dapat terselamatkan. Donovan mengajukan ide gila: pertukaran mata-mata.

Pada saat yang sama, timbul masalah baru. Seorang mahasiswa AS di Jerman ditangkap, juga dengan tuduhan mata-mata. Masalah yang dihadapi Donovan pun kian pelik. Mampukah ia memboyong dua orang AS keluar dari "neraka" negara komunis?

Tugas berat sebagai pengacara—yang dihujat masyarakat serta pemerintahan AS lantaran kesediannya mata-mata Uni Soviet—bukan satu-satunya yang harus dihadapi Donovan. Di rumah pun, ia menghadapi tugas berat sebagai ayah.

Di tangan sang aktor kaliber Oscar, peran Donovan yang serius, mampu dibawakan dengan santai, bahkan sesekali mengundang gelak tawa. Sepanjang kisah bergulir, Hanks konstan mengocok emosi penonton. Ada kalanya ia serius, dan kadang penuh canda.

Karakter kali ini sebagai Donovan di Bridge of Spies sedikit banyak mengingatkan pada karakter Captain Miller di film sebelumnya, Saving Private Ryan di mana ia harus menyelamatkan Ryan dari tentara Jerman.

Kebetulan film Saving Private Ryan juga diproduseri oleh Steven Spielberg. Namun sesulit apa pun arahan dari Spielberg, agaknya tak masalah bagi aktor kaliber Oscar seperti Hanks. Dengan mumpuni, ia menggiring alur cerita yang membuat hati berdebar.

Alur cerita Bridge of Spies sebetulnya sangat menarik, namun cenderung dapat ditebak. Berbeda dengan Saving Private Ryan yang mengejutkan penonton hingga akhir cerita.

Bagian menarik dari film Bridge of Spies adalah efek kamera yang digunakan. Hasilnya, gambar-gambar jadul, seolah film ini dibuat pada era 1950-an. Tidak terlihat jernih, namun justru inilah poin plus yang menegaskan "kejadulan" Bridge of Spies.

Bagian lain yang tak kalah menarik, tentu saja segala properti lawas di film ini, dari alutsista militer, gedung, lanskap, pakaian, kacamata sampai cangkir teh. Hasil kerja tim properti yang mendukung Spielberg kali ini layak diacungi dua jempol!

Selain Hanks, film ini juga dibintangi oleh Domenick Lombardozzi, Victor Verharghe, Mark Fichera, Brian Hutchison, Joshua Harto dan lain-lain. Bridge of Spies sudah tayang lebih dulu di bioskop di AS, sejak 16 Oktober 2015.

[Gambas:Youtube] (vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER