Jakarta, CNN Indonesia -- Hari ini, Rabu (21/10), disebut sebagai Hari Back to the Future. Alasannya sangat menarik, karena adegan dalam film yang diproduksi pada 1985 ini menampilkan pertualangan Doc Brown (Christopher Lloyd), Marty McFly (Michael J. Fox) dan Jennifer (Elisabeth Shue) terdampar di Hill Valley, California, AS, pada masa depan, tertanggal 21 Oktober 2015.
Sepanjang penayangannya, film
Back to the Future berikut sekuelnya yang dibuat pada 1989 dan 1990, memang telah banyak menampilkan kecanggihan teknologi, mulai dari mobil terbang hingga papan seluncur tanpa roda.
Lea Thompson, aktris pemeran ibu Marty McFly dalam film
Back to the Future I dan
Back to the Future II, mengaku bangga bisa berperan dalam film tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah pengalaman yang tidak terbayangkan sebelumnya. Pengalaman ini terasa aneh namun sekaligus menyenangkan," kata Thompson, seperti yang dilansir dari Toronto Sun, pada Rabu (21/10).
Setelah berperan dalam film
Back to the Future, Thompson melanjutkan kariernya dalam film layar lebar lain yaitu
Spacecamp dan
Some Kind of Wonderful. Ia pun berperan dalam serial televisi yaitu
Caroline in the City dan
Switched at Birth.
Thompson memuji sang sutradara, Robert Zemeckis, sangat cerdas. Betapa tidak, sejak tiga dekade silam, sutradara
The Walk ini sudah mampu mengimajinasikan detail-detail masa depan.
"Skenarionya sangat bagus dan lucu. Itu yang membuat saya ingin berperan di dalam filmnya," ujar Thompson.
Namun di tengah ramainya kelanjutan seri film legendaris seperti
Star Wars, film
Back to the Future IV sepertinya tidak akan diwujudkan dalam waktu dekat.
Berpendapat sama dengan Zemeckis, Thompson merasa film ini tidak perlu dibuat kelanjutannya, apalagi ditambahi dengan cerita dan karakter baru.
"Tapi jika Zemeckis yang membuatnya dan semua pemeran asli berkumpul, saya mau berperan kembali di film lanjutannya," kata Thompson.
"Saya malah mengira karakter dalam film ini yang akan dibuat film lepasannya. Mungkin saja oleh Marvel. Kita lihat saja," lanjut Thompson.
(ard/ard)