Jakarta, CNN Indonesia -- Tampaknya, kaum hawa sudah mulai berani angkat suara terkait posisi mereka dalam berbagai ranah. Belum lama ini, model cantik Gwyneth Paltrow, mengeluh tentang kesenjangan gaji antara aktor dan aktris di Hollywood.
Begitu pula dengan Ellie Goulding, yang menganggap bahwa Glastonbury telah memperlakukan wanita dengan tidak adil.
Pelantun lagu 'Love Me Like You Do' itu menebarkan kritik keras kepada pihak festival musik Glastonbury atas minimnya musisi wanita yang dilibatkan dalam salah satu festival musik terbesar di dunia itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sebuah studi yang dilakukan tahun lalu, jumlah band beranggotakan kaum hawa hanya mencapai 3,5 persen, sedangkan grup musik yang terdiri dari kaum pria dapat mencapai 43 persen.
Begitu pula dengan musisi solois, terhitung hanya 15 persen musisi wanita yang mendapatkan tempat dalam perhelatan akbar festival musik itu, dibandingkan dengan musisi solo pria yang mencapai 24 persen.
"Saya merasa terganggu ketika Glastonbury memiliki banyak artis pria dalam daftarnya," ujar Goulding kepada Cosmopolitan.
Meskipun demikian, amarah Goulding telah sedikit mereda ketika Florence and The Machine menjadi salah satu penampil utama pada Glastonbury Festival tahun ini. “Ketika Florence menjadi penampil utama, saya sangat menyukai hal itu,” kata penyanyi berumur 28 tahun itu.
Selain itu, mengutip NME, Goulding mengeluh bahwa seksisme menjadi salah satu problematika terbesar dalam industri musik dunia, tidak hanya dalam festival. “Saya merasa terganggu ketika pria menulis (lirik) yang merendahkan wanita. Namun sekarang wanita sudah berani angkat suara,” katanya.
Goulding memang terbukti peduli dengan isu-isu yang terjadi di dunia pada saat ini. Buktinya, ia mengaku ingin bertemu dengan pemimpin buruh Jeremy Corbyn, untuk membicarakan masalah tuna wisma di Inggris.
(ard/ard)