Sembilan Juta Vinil Diborong Generasi Milenium di AS

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Kamis, 12 Nov 2015 04:41 WIB
Secara total, penjualan vinil naik sebanyak 52 persen dari tahun lalu dengan perputaran uang sebanyak US$222 juta (setara Rp3 triliun).
Pengunjung melihat-lihat vinil di acara Record Store Indonesia (RSD) 2015, Jakarta, Sabtu, 18 April 2015. Acara tahunan yang merayakan toko musik independen ini, diselenggarakan oleh penikmat musik diseluruh dunia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Angka penjualan piringan hitam (vinil) di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan hingga pertengahan tahun ini. Menurut data Asosiasi Industri Rekaman AS (RIAA), sebanyak sembilan juta keping vinil telah terjual.

Secara total, penjualan vinil naik sebanyak 52 persen dari tahun lalu dengan perputaran uang sebanyak US$222 juta (setara Rp3 triliun).

Jumlah ini terhitung fantastis, karena diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan angka ini juga terhitung besar, dibanding penjualan 14 juta keping vinil hingga akhir 2014.

Banyak pengamat yang berpendapat kalau peningkatan penjualan vinil disebabkan semakin banyaknya konsumen yang berasal dari generasi milenium.

Dilansir dari MusicWatch pada Selasa (11/11), setengah dari sembilan juta vinil dibeli oleh konsumen berusia di bawah 25 tahun. Dan vinil lebih sering dibeli konsumen pria lebih sering dibanding konsumen wanita.

CNBC juga memberitakan kalau peningkatan penjualan vinil di AS terakhir kali tercatat pada 1989, sebelum akhirnya pasar vinil dilibas oleh pasar cakram padat (CD) pada 1990.

"Tentu saja ini menjadi masa keemasan bagi siapapun yang berbisnis vinil," kata Josh Friedlander, pengamat dari RIAA.

"Di era yang serba digital ini, vinil masih mampu mengakrabkan antara musik dan penggemarnya," lanjut Friedlander.

Sebelumnya vinil memang digadang akan menjadi format fisik musik yang ampuh menerjang badai format digital.

Kehebatan vinil bahkan diramalkan akan menyulitkan perkembangan layanan musik streaming.

Sama seperti penjualan vinil, hingga pertengahan tahun ini layanan streaming juga mengalami peningkatan, meski tidak drastis.

Layanan streaming mengalami peningkatan 27 persen dari tahun lalu dengan perputaran uang sebanyak US$1163 juta.

[Gambas:Youtube] (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER