Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang wartawan musik dan karyawan label rekaman Mercury Records dinyatakan tewas dalam serangan teror di konser band rock Eagles of Death Metal di Paris pada Jumat (13/11).
Dilansir dari
NME pada Senin (16/11), serangan teror tersebut terjadi di beberapa titik di Paris, salah satunya di arena konser Bataclan.
Di sana sebanyak 118 orang tewas saat penyerang melakukan kontak senjata api secara acak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya manajer merchandise Eagles of Death Metal, Nick Alexander, juga dinyatakan tewas.
Wartawan musik yang tewas bernama William B. Decherf dari majalah
Les InRocks dan karyawan Mercury Records yang tewas bernama Thomas Ayad.
Di Mercury Records, Ayad menjabat sebagai Manajer Produk Internasional.
Decherf adalah wartawan asal Perancis berumur 43 tahun. Ia juga seorang ayah dengan dua orang anak perempuan.
Majalah
Les InRocks berduka atas kepergian wartawan seniornya.
"Kami sangat terkejut dengan tewasnya Decherf. Semoga keluarga dan kerabatnya diberi ketabahan," tulis majalah
Les InRocks dalam keterangan resminya.
Mercury Record juga ikut berduka. "Ini adalah tragedi. Kami bersimpati dengan keluarga dan kerabatnya," tulis bos Universal Music Group, Lucian Grainge.
Bono, The Edge, Adam Clayton dan Larry Mullen, Jr. yang tergabung dalam band U2, mengunjungi lokasi serangan teror di Bataclan sehari setelah kejadian.
Dilansir dari
US Magazine, di sana Bono dan kawan-kawannya membawa rangkaian bunga dan berdoa sambil menundukkan kepala.
"Ini adalah serangan pertama yang ditujukkan khusus bagi industri musik," kata vokalis berusia 55 tahun ketika diwawancara oleh radio Irlandia,
RTe2fm."Banyak pecinta musik yang menjadi korban di konser Eagles of Death Metal. Tapi ini bisa saja terjadi di konser kami. Saya tidak bisa tidak memikirkan hal ini," lanjutnya.