Adele Tak Tergoda Layanan Musik Streaming

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Jumat, 20 Nov 2015 11:42 WIB
Jika album musik terbaru Adele, 25, tidak tersedia di layanan streaming musik digital, maka Spotify, Apple Music dan Deezer bakal merugi.
Adele (Michael Loccisano/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ponsel jadul. Distribusi album musik pun masih “tradisional.” Di tengah kebisingan dunia digital yang berlomba serba canggih, penyanyi asal Inggris, Adele, tetap bergeming.

Sebagaimana adegan di menit-menit awal video musik single perdana Hello, terlihat Adele masih menggunakan ponsel flip yang telah lama ditinggalkan pengguna ponsel pintar.

Toh begitu video musik Hello yang ditayangkan di YouTube sanggup menggaet perhatian penggemar. Terbukti, telah dipirsa lebih dari 421 juta kali sejak dirilis tiga pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video musik lainnya di YouTube, When We were Young, versi rekaman di Church Studios, tak kalah sakti. Dalam tempo dua hari saja telah dipirsa lebih dari 14 juta kali.

Hari ini (20/11), album terbaru 25 yang antara lain merangkum kedua lagu tersebut telah dirilis secara “tradisional” karena tak tersedia di layanan Spotify ataupun Apple Music.

Menurut sumber pelaku industri musik terkemuka, kemarin (19/11), label rekaman yang memayungi Adele, XL Recording, memang mencegah album musik 25 menyebar di layanan streaming.

Mengetahui hal ini, Spotify berharap agar Adele dan pihak label rekaman bermurah hati mengizinkan album musik 25 juga disediakan di platform layanan streaming musik digital terbesar di dunia itu.

"Kami mencintai dan menghormati Adele, begitu pula 24 juta penggemarnya di Spotify. Kami harap, Adele akan mengizinkan kami memasukan album 25 di Spotify, bersama kedua album Adele lain, 19 dan 21," Spotify menyampaikan pernyataan resmi.

Selain Spotify dan Apple Music, layanan streaming Amerika Serikat lain, Deezer, pun mengaku tidak akan menyediakan album musik 25 dalam bentuk digital.

"Adele menggunakan kesempatan perilisan album ini untuk meningkatkan jumlah pembelian CD dan download. Jika semua musisi melakukan hal ini, kami tidak akan berkembang dengan pelanggan yang kami punya," kata Tyler Goldman, direktur eksektuif Deezer.

Bukan kali ini saja Adele mencegah album musiknya masuk Spotify. Pada 2011, Adele pun melakukan hal yang sama terhadap album musik 21. Setahun kemudian barulah ia mengizinkan album musik ke-duanya itu dinikmati pengguna Spotify.

Sebelumnya hal serupa sudah lebih dulu dilakukan musisi pop papan atas lain, Taylor Swift. Si pelantun Shake It Off melarang albumnya, 1989, beredar di layanan streaming musik digital.

Belakangan, Swift akhirnya mengizinkan album musik 1989 yang memuat banyak lagu hits itu disediakan Apple Music pada Juli, setelah disepakati pembayaran hak cipta bagi Swift.

Layanan streaming musik digital telah menjadi bagian industri musik yang digemari masyarakat dunia. Selain harganya tidak terlalu mahal, penggunaannya pun juga tidak berbelit-belit, berbeda dengan rilisan fisik seperti CD, kaset atau vinil.

Ditambah lagi, album teranyar Adele itu diprediksikan akan menjadi album terbesar dan terlaku di dunia, sekitar 2,5 juta kopi album tersebut juga dikabarkan akan laku terjual pada pekan ini.

Jika album musik 25 tidak akan disediakan dalam layanan streaming musik digital, maka perusahaan seperti Spotify, Apple Music ataupun Deezer, akan merasakan kerugian yang besar.

(vga/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER