Musisi Indie Dunia Meriahkan Laneway Festival di Negeri Singa

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 11:38 WIB
Beach House, Chvrches, dan lain-lain siap memeriahkan festival musik ini di Singapura pada Januari 2016 mendatang.
Chvrches siap meramaikan Laneway Festival 2016 di Singapura. (CNNIndonesia Getty Images/Tristan Fewings)
Jakarta, CNN Indonesia -- Festival musik paling meriah di Asia Tenggara bakal kembali meramaikan negeri tetangga. Mana lagi kalau bukan Singapura, pada 30 Januari 2016 mendatang.
 
Ya, Laneway Festival, acara musik yang menjadi magnet para pencinta musik independen itu siap membawa sederet musisi indie yang belum pernah menginjakkan kakinya di kawasan Asia Tenggara.

Salah satu nama yang sudah tidak asing lagi di kuping orang Asia, yakni Beach House. Grup band dream pop asal Baltimore, Amerika Serikat itu kembali beraksi di Laneway Festival 2016 setelah sebelumnya sukses menghipnotis kaum hipster di Laneway Festival 2011.

Kala itu, Beach House, yang digawangi oleh Victoria Legrand dan Alex Scally, membawakan lagu-lagu dari album Devotion, Bloom dan Teen Dream.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagu-lagu duo ini bakal menghanyutkan para pencintanya yang kelak menjejali venue di Fort Canning Park di Singapura, baik yang datang dari Asia maupun belahan dunia lain.

Kali ini, berbekal album terbaru, Depression Cherry yang terdengar sangat shoegaze—subgenre alternative rock era 1980-1990-an, Beach House siap kembali meramaikan tempat konser Laneway yang pada 30 Januari mendatang diselenggarakan sama seperti tahun lalu, yakni di The Meadow, Gardens by the Bay.

Selain Beach House, juga tampil sederet grup band indie yang sangat ditunggu-tunggu oleh publik Asia, yaitu Battles, Big Scary, Chvrches, DIIV, Grimes, Purity Ring, The 1975 dan masih banyak lagi.

Tidak hanya artis dari Benua Amerika dan Eropa, Laneway Festival juga menampilkan grup musik Asia. Tahun ini,  grup musik dari Filipina, Hong Kong, juga Singapura, yang akan berbagi panggung dengan musisi papan atas, seperti Cashew Chemists, Cheats, GDYJB, Riot !n Magenta, dan Intriguant.

Namun sayang, Tobias Jesso Jr. yang sebelumnya dijadwalkan untuk tampil di Laneway tahun ini, pun gagal manggung, dikarenakan ada masalah yang ia harus selesaikan di kampung halamannya, Kanada.

"Saya minta maaf karena saya telah mengeceewakan semua orang, saya mengapresiasi semua rasa cinta, dukungan dan pengertian kalian," ujar Tobias, seperti diberitakan oleh pihak Laneway belum lama ini.

Walau demikian, pihak Laneway menegaskan bahwa festival musik tersebut masih memiliki daftar musisi-musisi indie yang tidak kalah kerena dibandingkan Tobias.

Laneway Festival sendiri adalah acaramusik yang diinisiasi oleh Danny Rogers. Ia memulai festival tersebut dari bar-bar kecil di sekitaran Melbourne, Australia. Berkat jerih payahnya, Laneway Festival berhasil menggaet musisi papan atas dunia.

Singapura berkesempatan untuk mendatangkan Laneway Festival pertama kali pada 2011. Saat itu, hujan deras menimpa perhelatan perdana Laneway di Singapura. Walaupun begitu, acara tersebut tetap ramai dikunjungi oleh penikmat musik dari seluruh dunia.

Bahkan, Rogers pun mengaku bahwa Laneway Festival di Singapura menjadi salah satu tempat perhelatan Laneway yang paling banyak digandrungi pengunjung.

Selain itu, Laneway Festival memiliki caranya sendiri untuk menggaet pengunjung agar mau datang ke acara tersebut. Sebut saja Laneway Festival 2013, yang mengadakan kompetisi Meet and Greet, di mana pemenangnya dapat bertemu secara intim dengan Tame Impala, yang tidak lain adalah grup musik psychedelic yang sedang dielu-elukan oleh masyarakat dunia.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER