Sulitnya Memboyong Film Religi di Negeri Adidaya

Dedy Sofan | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 08:18 WIB
Bukan perkara mudah menggelar syuting film  Bulan Terbelah di Langit Amerika, mengingat kaum muslim tergolong minoritas di Negeri Paman Sam.
Ilustrasi New York (CNNIndonesia Getty Images/Michael Loccisano)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mulai hari ini (17/12), film Bulan Terbelah di Langit Amerika yang merupakan sekuel film 99 Cahaya di Langit Eropa menghiasi bioskop-bioskop Tanah Air hingga pengujung tahun.

Kisah film bertema religi ini diadapatasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, dan disutradarai Rizal Mantovani.

Diakui Rizal, merupakan suatu kebanggaan tersendiri menggarap film tentang situasi yang dialami oleh kaum muslim, terutama asal Indonesia, di Amerika, yang mendapatkan perlakukan diskriminatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berjuang membelokkan anggapan keliru tentang Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan. Mereka membuka kebenaran bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan cinta damai.

Tentu saja bukan perkara mudah bagi Rizal dan segenap kru menggelar syuting film Bulan Terbelah di Langit Amerika, mengingat kaum muslim tergolong minoritas di Negeri Paman Sam.

"Kami bukan menciptakan film action atau komedi, maka dari itu sejak awal saya sangat menekankan soal izin selama proses syuting di sana,” ucap Rizal kepada awak media di Jakarta, baru-baru ini.

Dikemukakan oleh Rizal, bahwa faktor izin menjadi hal yang harus didapatkan, dikarenakan beberapa adegan yang bisa memancing kontroversi jika dilakukan tanpa izin dan pengamanan dari polisi setempat.

”Apalagi pada saat mengambil situasi demo di Ground Zero, New York, yang banyak mengundang perhatian penduduk setempat akan apa yang terjadi,” katanya dengan nada serius.

Meskipun begitu, Rizal mengungkapkan bahwa momen penting dari film ini adalah bagaimana emosi dari para karakternya dibentuk dengan kuat lebih dari sinematografinya itu sendiri.

“Adegan yang seru selaras dengan adegan touching dan hening,” kata sutradara 5 cm, Supernova, Kuntilanak, Kuldesak, yang juga dikenal sebagai sutradara video musik.

Bulan Terbelah di Langit Amerika diperankan oleh Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Nino Fernandez, dan Rianti Cartwright, serta diproduseri Ody Mulya Hidayat.

Dukungan para aktor yang sudah tidak asing lagi di jagat perfilman Indonesia, membuat proses syuting Bulan Terbelah di Langit Amerika, sebagaimana diakui Rizal, jauh lebih mudah.

Tambah lagi, deretan pemain film asing yang turut bergabung juga memiliki pengalaman di dunia akting. Cukup dengan diskusi sederhana, kata Rizal, untuk mendapatkan adegan yang sesuai keinginan.

“Kita mencari pemain asing yang memang tinggal di New York dan punya latar belakang akting yang baik,” ucap Rizal seraya berharap pesan bijak dalam film ini diterima dengan baik oleh para penonton.  

[Gambas:Youtube]

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER