Acha Septriasa dan Tantangan Berhijab di Amerika

Dedy Sofan | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 14:19 WIB
"Risih banget dilihat terus, ingin lepas rasanya saat berada di situasi kemarin,” ia mengenang momen syuting film religi di New York.
Acha Septriasa (CNN Indonesia/Kiky Makkiah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tampil dengan ciri busana tertentu bisa menarik perhatian, bahkan reaksi banyak orang. Hal ini dialami aktris muda Acha Septriasa selama syuting film Bulan Terbelah di Langit Amerika di Negeri Paman Sam.

Saat ditemui awak media massa dalam acara konferensi pers film tersebut di Jakarta, baru-baru ini, Acha, yang berperan sebagai Hanum, mengaku mendapatkan perlakuan diskriminatif sebagai muslim di Amerika.

“Islam bukan teroris, dan apa yang dilakukan oleh pihak tertentu tidak benar jika mendefinisikan muslim secara keseluruhan,” kata Acha tegas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah film bertema religi ini diadapatasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, dan disutradarai Rizal Mantovani.

Selain Acha, Bulan Terbelah di Langit Amerika juga diperankan oleh Hannah Al Rasyid, Abimana Aryasatya, Nino Fernandez, dan Rianti Cartwright, serta diproduseri Ody Mulya Hidayat.

Soal karakter Hanum yang diperankannya, Acha menyatakan, wanita ini digambarkan harus membagi waktu dan ego antara pekerjaan sekaligus peran sebagai istri Rangga (diperankan oleh Abimana).

Hubungan suami istri yang lumayan lama menetap di Negeri Paman Sam ini didera konflik yang kian hari kian memanas seiring mencuatnya isu fobia terhadap Islam pasca tragedi 9/11 pada 11 September 2001.

“Suatu kebanggaan untuk kembali memerankan Hanum untuk film sekuel. Karena saya sendiri menyukai kisah dalam film yang berlanjut seperti Harry Potter dan Lord of The Rings,” ucapnya dengan nada bangga.

Masa syuting yang berjalan lebih dari sebulan, memberikan banyak pengalaman unik bagi Acha. “Saya kesal dengan suara sirine di kota New York,” tutur bintang film Nada untuk Asa, Rectoverso, Test Pack dan Heart.

Kepadatan kota New York dengan berbagai suara, diakui Acha, menyulitkannya untuk melakoni adegan dengan suara yang jelas. "Cukup melelahkan mengulangi adegan, karena suara yang berisik,” kata Acha.

Tambah lagi, proses reading di tengah jadwal yang padat. “Sempat kesulitan pada awalnya," kata Acha. "Tapi akhirnya, saya dapat melakukannya dengan baik, khususnya untuk pengucapan dalam bahasa Inggris yang harus jelas dengan penjiwaan dan emosi yang sesuai."

Berperan sebagai Hanum, Acha dituntut menggunakan hijab selama syuting. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Acha, khususnya saat mengenakan hijab di beberapa lokasi di Amerika, seperti Ground Zero, New York.

“Pada saat di lokasi itu, aku menjadi perhatian orang sekitar. Risih banget dilihat terus, ingin lepas rasanya saat berada di situasi kemarin,” jelas Acha yang masih merasakan adanya pandangan tertentu ditujukan kepada umat muslim, khususnya yang mengenakan hijab.

Kisah menarik lain yang turut menyertai masa syuting adalah saat bertemu sesama penganut agama Islam di Amerika. ”Hannah Al Rasyid bahkan sempat dilamar oleh orang Pakistan di Amerika,” ucap Acha sembari tertawa.

Setelah menuntaskan syuting film Bulan Terbelah di Langit Amerika, Acha sudah memiliki rencana untuk memerankan film lain.

“Tapi masih rahasia, yah,” ucap Acha sembari memamerkan senyum manisnya. Yang pasti, Acha masih memiliki rencana besar untuk karier di dunia hiburan yang diharapkan dapat terwujud pada 2016.

“Saya ingin menjadi sutradara sepenuhnya,” katanya, yakin.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER